Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan sinyal kemungkinan pertemuan tatap muka dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, asalkan ada kemajuan signifikan dalam penyelesaian konflik antara Moskow dan Kyiv.
Pernyataan ini disampaikan Putin usai pertemuannya dengan pemimpin Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Menanggapi pertanyaan tentang potensi pertemuan langsung dengan Zelensky, Putin menyatakan bahwa ia "pada prinsipnya tidak menolak kemungkinan tersebut".
"(Namun) Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar perundingan dapat terjadi," tegas Putin. "Sayangnya, kita masih jauh dari memenuhi syarat-syarat tersebut."
Sebelumnya, Zelensky telah menyerukan pertemuan tatap muka dengan Putin demi mengakhiri perang. Seruan ini muncul setelah utusan khusus dari Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, melakukan pembicaraan dengan Putin di Moskow.
"Kami di Ukraina telah berulang kali menyatakan bahwa solusi nyata hanya akan efektif jika dibahas di tingkat pemimpin," kata Zelensky melalui media sosial, sehari setelah berkomunikasi dengan presiden AS.
Zelensky menekankan pentingnya menentukan waktu yang tepat dan cakupan isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Ia juga menyebutkan rencananya untuk melakukan serangkaian percakapan penting dengan Kanselir Jerman, pejabat Prancis dan Italia, serta di tingkat penasihat keamanan nasional.
"Yang terpenting adalah Rusia, sebagai pihak yang memulai perang, mengambil langkah konkret untuk mengakhiri agresinya," tegas Zelensky.
Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022, menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, kerusakan parah di wilayah Ukraina, dan jutaan orang mengungsi.
Moskow bersikeras agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah dan menghentikan dukungan dari AS dan Uni Eropa sebagai syarat penghentian pertempuran. Sementara itu, Kyiv menuntut gencatan senjata segera, dan Zelensky menyerukan sekutunya untuk mendorong "perubahan rezim" di Moskow.