Kota Malang menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kolaborasi antara Enesis Group, Pemerintah Kota Malang, Dinas Kesehatan, dan TP PKK Provinsi Jawa Timur. Inisiatif ini diwujudkan melalui program CSR bertajuk "Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD" yang resmi diluncurkan.
Program ini menargetkan Kecamatan Sukun dan Blimbing, dua wilayah di Kota Malang yang memiliki angka kasus DBD tertinggi. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi kontribusi Enesis Group dalam mendukung upaya penanggulangan DBD di 22 kelurahan. Beliau menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman DBD.
Data Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat 459 kasus DBD dengan 4 kematian hingga Mei 2025. Angka ini menyoroti urgensi penanganan DBD, mengingat pada tahun 2024 tercatat 727 kasus dengan jumlah kematian yang sama.
Aryo Widiwardhono, CEO Enesis Group, menegaskan komitmen perusahaannya sebagai agen perubahan sosial, bukan hanya sebagai produsen. Beliau menekankan bahwa edukasi dan perubahan perilaku masyarakat adalah tujuan utama program ini, dengan Soffell sebagai salah satu alat pendukung.
Program ini memberdayakan 220 kader Jumantik dari 22 kelurahan untuk melakukan edukasi door-to-door kepada lebih dari 47.520 warga. Fokus edukasi adalah Gerakan 3M+ yang meliputi Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan Plus: mengoleskan lotion anti nyamuk Soffell untuk mencegah gigitan nyamuk pembawa virus DBD, Chikungunya, Filariasis, dan Malaria.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengapresiasi pendekatan keluarga-sentris dalam program ini. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, dengan keluarga sebagai benteng pertama dan kader Jumantik sebagai ujung tombak di lapangan.
RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, menegaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada komitmen di lapangan. Program ini dirancang untuk memberikan dampak nyata, dengan monitoring pasca intervensi untuk mengukur efektivitasnya. Di wilayah lain, pendekatan serupa telah berhasil meningkatkan Angka Bebas Jentik dan menurunkan rumah positif jentik.
Program ini akan berjalan selama 30 hari, mulai 11 Agustus hingga awal September 2025. Kader Jumantik akan dibekali dengan materi edukasi, sampling produk Soffell, serta instrumen pelaporan untuk memantau perubahan perilaku warga.
Dengan komitmen dari Enesis Group, dukungan penuh dari Pemerintah Kota Malang, serta peran aktif masyarakat, diharapkan gerakan ini dapat menurunkan angka DBD dan membentuk budaya hidup sehat dan peduli lingkungan. Program serupa telah dilaksanakan di berbagai wilayah seperti Jember, Banyuwangi, Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Kota Malang menjadi salah satu titik terpenting dalam kampanye edukasi DBD berbasis komunitas oleh Enesis Group.