Puskesmas Sungai Durian dan SDN 09 Sungai Raya Bersinergi Lindungi Generasi Muda dari Campak dan Rubela

Puskesmas Sungai Durian menggandeng SDN 09 Sungai Raya untuk menggelar imunisasi MR (Measles Rubella) dan campak pada hari Jumat, 8 Agustus 2025. Inisiatif ini merupakan wujud dukungan terhadap program pemerintah dalam menekan angka penyebaran penyakit menular pada anak-anak.

Imunisasi ini menargetkan seluruh siswa yang memenuhi kriteria, dengan tujuan memberikan perlindungan dini terhadap campak dan rubela. Kedua penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi serius pada anak-anak.

Menurut Kepala Puskesmas Sungai Durian, Supratman, S.KM, imunisasi ini merupakan bagian dari kampanye kesehatan nasional untuk meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah Kubu Raya. "Imunisasi adalah langkah pencegahan paling efektif untuk melindungi anak-anak kita dari penyakit berbahaya. Kami mengharapkan dukungan penuh dari para orang tua," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin dilaksanakan setiap Agustus dan November. Program ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia. Tujuan utamanya adalah melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk Campak, Rubela, Difteri, Tetanus, dan bahkan Kanker Leher Rahim.

Pada bulan Agustus, fokus imunisasi adalah MR (Measles-Rubella) atau campak rubela, yang bertujuan mencegah penyakit campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Vaksin ini membantu tubuh membangun kekebalan terhadap kedua virus tersebut, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit beserta komplikasinya. Vaksin MR khusus diberikan kepada siswa kelas 1 SD atau MI.

Sementara itu, vaksin HPV (Human Papillomavirus) untuk pencegahan kanker leher rahim diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD atau MI, serta siswi SMP atau MTs kelas 9.

Pihak Puskesmas Sungai Durian memastikan bahwa imunisasi BIAS aman dilakukan. Namun, orang tua tetap disarankan untuk memastikan kondisi anak dalam keadaan sehat dan sudah sarapan sebelum pelaksanaan. Efek samping yang mungkin timbul umumnya ringan, seperti demam, nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan, dan biasanya hilang dalam beberapa hari. Jika keluhan tidak membaik dalam tiga hari, orang tua diimbau segera melapor ke puskesmas terdekat.

Tahun ini, Puskesmas Sungai Durian menargetkan pelaksanaan imunisasi BIAS di 70 sekolah dasar (SD/MI) dan 37 sekolah menengah pertama (SMP/MTs). Hingga tanggal 8 Agustus 2025, kegiatan telah berhasil dilaksanakan di 23 sekolah.

Pada pelaksanaan di SDN 09 Sungai Raya, target imunisasi adalah 125 anak. Dari jumlah tersebut, 116 anak (92,8 persen) berhasil diimunisasi. Sementara beberapa anak lainnya terpaksa ditunda karena kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan.

Kepala Puskesmas Sungai Durian menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah, orang tua, dan seluruh pihak terkait yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini. "Terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak sekolah yang telah memfasilitasi tempat kegiatan, para guru, orang tua, dan seluruh masyarakat sekolah yang mendukung program ini demi terciptanya generasi yang berkualitas dan memiliki kekebalan tubuh yang baik," ucapnya.

Plt. Kepala Sekolah SDN 09 Sungai Raya, Kusyami, S.Pd, turut menyampaikan apresiasi kepada pihak puskesmas atas pelaksanaan kegiatan di sekolahnya. "Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Sungai Durian yang sudah datang langsung ke sekolah. Dengan adanya imunisasi ini, kami merasa lebih tenang karena kesehatan anak-anak semakin terjamin. Kami juga mengajak para orang tua untuk tidak ragu memberikan imunisasi kepada anak demi masa depan mereka," ungkapnya.

Pihak sekolah juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pemberian imunisasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi kesehatan. Para petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada siswa dan guru tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, mengonsumsi gizi seimbang, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Kegiatan ini berjalan lancar berkat dukungan dari guru, orang tua, dan tenaga kesehatan. Prosedur kesehatan tetap diperhatikan demi kenyamanan dan keamanan anak-anak selama proses imunisasi berlangsung.

Scroll to Top