India Tunda Pembelian Senjata dari AS Akibat Konflik Tarif

Jakarta – Hubungan dagang yang memanas antara India dan Amerika Serikat (AS) berimbas pada sektor pertahanan. India memutuskan untuk menunda rencana pembelian sejumlah persenjataan dan pesawat baru dari AS.

Keputusan ini diambil menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif tambahan sebesar 25% terhadap produk-produk India sejak 6 Agustus. Kenaikan ini menyebabkan total bea masuk untuk ekspor India melonjak menjadi 50%.

Kebijakan tarif ini dianggap sebagai respons atas keputusan India membeli minyak dari Rusia. Tarif tersebut menjadi salah satu yang tertinggi yang pernah dikenakan AS kepada mitra dagangnya dalam beberapa dekade terakhir.

Seorang pejabat India menyatakan bahwa pembelian peralatan pertahanan akan dilanjutkan setelah ada kejelasan mengenai tarif dan arah hubungan bilateral antara kedua negara. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup panjang.

Sumber lain yang mengetahui perihal penundaan ini menambahkan bahwa belum ada pernyataan resmi terkait keputusan tersebut. India masih memiliki opsi untuk membatalkan keputusan ini, meskipun belum ada indikasi ke arah sana.

Sebelumnya, pada bulan Februari lalu, Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan rencana pengadaan dan produksi bersama peralatan militer. Salah satu yang dibahas adalah pembelian enam pesawat pengintai Boeing P8I beserta sistem pendukungnya untuk Angkatan Laut India.

Kesepakatan senilai US$ 3,6 miliar tersebut telah memasuki tahap akhir negosiasi. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh bahkan dijadwalkan untuk mengumumkannya dalam kunjungannya ke AS, namun perjalanan tersebut kini telah dibatalkan.

Scroll to Top