Trump Pertimbangkan Kekuatan Militer untuk Berantas Kartel Narkoba Amerika Latin

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi penggunaan kekuatan militer untuk menargetkan kartel narkoba di Amerika Latin. Langkah ini menyusul penetapan sejumlah kelompok penyelundup narkotika sebagai organisasi "teroris" oleh Washington beberapa waktu lalu.

Trump disebut telah menginstruksikan Pentagon untuk menyiapkan berbagai opsi, termasuk penggunaan pasukan khusus dan dukungan intelijen. Setiap tindakan yang diambil akan dikoordinasikan dengan negara-negara mitra.

Juru bicara Gedung Putih tidak mengonfirmasi secara langsung laporan tersebut, namun menegaskan bahwa melindungi tanah air adalah prioritas utama Trump. Oleh karena itu, langkah berani diambil dengan menetapkan beberapa kartel dan geng sebagai organisasi teroris asing.

Sebelumnya, otoritas AS telah menetapkan kartel Tren de Aragua di Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam kelompok pengedar narkoba lainnya sebagai kelompok teroris pada bulan Februari.

Kedutaan Besar AS di Meksiko menyatakan kedua negara akan menggunakan segala cara untuk melindungi rakyat dari kelompok pengedar narkoba. Namun, Kementerian Luar Negeri Meksiko menegaskan tidak akan menerima keterlibatan pasukan militer AS di wilayahnya.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menanggapi laporan potensi aksi militer AS dengan menegaskan bahwa "tidak akan ada invasi" ke negaranya. Sheinbaum juga menyatakan kerja sama dan kolaborasi dengan AS, namun menolak kemungkinan adanya invasi.

Scroll to Top