Polemik royalti musik yang diterapkan oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) kembali menghangat, memicu pro dan kontra di kalangan pengusaha, khususnya pemilik kafe dan restoran. Banyak yang kini beralih memutar suara-suara alam untuk menghindari kewajiban pembayaran royalti lagu komersial.
Penyanyi dangdut sekaligus pengusaha, Jenita Janet, turut memberikan komentarnya terkait isu sensitif ini. Ia memahami bahwa aturan royalti sebenarnya sudah lama ada, namun kini penerapannya terasa lebih ketat.
"Regulasi ini memang sudah lama, tapi sekarang lebih diperhatikan. Mungkin karena fokus ke resto besar. Tapi perlu diingat, banyak juga resto kecil yang baru merintis, sama seperti saya, termasuk UMKM," ujar Janet.
Menurutnya, LMK perlu lebih bijaksana dalam menerapkan kebijakan royalti. Pertimbangan terhadap skala usaha menjadi kunci penting. Ia berpendapat, jika sebuah restoran sudah mapan dan mampu membayar royalti sesuai aturan, maka kewajiban tersebut harus dipenuhi.
Namun, sebagai seorang penyanyi, Janet juga menyoroti masalah keadilan dan transparansi dalam distribusi royalti. Ia mengungkapkan pengalaman pribadinya terkait lagu hitsnya, "Di Reject," yang hingga kini masih sering diputar, namun ia sendiri belum pernah menerima royalti sepeser pun.
"Jujur, dari lagu ‘Di Reject’, saya tidak tahu royaltinya berapa. Tidak ada laporan, apalagi menerima uang dari RBT atau pemutaran lainnya. Kalau memang ada hak saya di situ, walau hanya 1.000 perak, harusnya saya dapat," tegasnya.
Janet berharap lembaga yang berwenang mengelola royalti dapat menjalankan tugasnya dengan amanah dan adil, memastikan hak-hak musisi terpenuhi.
Menanggapi regulasi yang semakin ketat, Janet mengakui bahwa sebagai pengusaha, ia juga baru menyadari penerapan ini. Ia masih mencari informasi lebih lanjut, memahami dampaknya bagi bisnisnya.
"Karena regulasinya baru diperketat, kami juga baru tahu. Makanya sekarang banyak yang putar suara burung atau lagu nasional. Kalau pendapatan resto belum cukup untuk bayar royalti, bagaimana?" tanyanya.
Terkait lagu "Di Reject" yang dipopulerkannya sejak 2012, Janet mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menerima hasil apapun sebagai penyanyi, meskipun ia mengetahui bahwa pencipta lagunya telah menerima haknya.
"Saya sebagai penyanyi tidak dapat laporan sama sekali. Mungkin ini terkait label saya yang dulu. Tapi saya sudah menyerahkan urusan ini kepada Allah. Akan tetapi, alangkah baiknya jika hak saya bisa dibicarakan dan dipenuhi. Suara saya masih diputar sampai sekarang," pungkasnya.