Bupati Pati Hadapi Demonstran Terkait Kenaikan PBB yang Dibatalkan

Bupati Pati, Sudewo, mendatangi posko donasi "Aliansi Masyarakat Pati Bersatu" pada Jumat malam (8/8/2025) di depan Kantor Bupati Pati. Posko ini didirikan untuk mengumpulkan dana bagi demonstran yang berencana turun ke jalan pada 13 Agustus, memprotes lonjakan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.

Didampingi Kapolresta Pati Kombespol Jaka Wahyudi dan Dandim 0718 Pati Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto, Sudewo mencoba berdialog dengan ratusan warga yang hadir. Kedatangannya disambut dengan pertanyaan mengenai kejelasan pembatalan kenaikan PBB.

"Pembatalan itu berapa bulan atau satu masa jabatan, sampai kapan, kan harus ada kejelasan?" tanya salah seorang warga.

Sudewo menjawab dengan meminta massa tenang, "Tolong jangan keras, ini disyuting (direkam secara audio visual) tidak baik ditonton orang Indonesia nanti dikira orang Kabupaten Pati itu keras-keras."

Ia menegaskan bahwa pembatalan kenaikan tarif PBB-P2 akan berlaku selama masa kepemimpinannya. "Begini saya jawab, dibatalkan sampai kapan? Ya terus dibatalkan," tegas Sudewo, disambut sorak sorai warga.

Terkait isu perubahan slogan Kabupaten Pati, Sudewo menjelaskan bahwa slogan "Pati Bumi Mina Tani" tetap digunakan, sementara "Pati Mutiara" hanya menjadi tema untuk hari jadi Kabupaten Pati ke-702.

Sudewo juga membantah isu akan berangkat umrah pada 13 Agustus. "Ada isu saya umrah tanggal 13 itu tidak benar sama sekali. Mana mungkin seorang bupati yang akan menjadi Inspektur upacara tanggal 17 Agustus terus meninggalkan tempat. Kan tidak mungkin tho, bisa kena sanksi Pak Presiden. Isu ini tidak benar sama sekali," ujarnya.

Mengenai kebijakan sekolah 5 hari, Sudewo menjelaskan bahwa hal itu masih sebatas gagasan, dan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung 6 hari. "Masih 6 hari. Aku tidak bohong sama sekali. Itu baru ide gagasan 5 hari sekolah supaya anak-anak libur bersamaan liburnya orangtua," jelasnya.

Setelah berdialog, massa kembali menuntut Sudewo mundur dari jabatannya. "Lengserkan Sudewo! Turunkan Sudewo! Lengser! Tidak usah diperhatikan!" seru mereka.

Sudewo hanya tersenyum dan kembali ke Pendopo Kabupaten Pati dengan pengawalan. “Saya sudah berusaha ketemu dia, berusaha merangkul dia, ngomong baik-baik. Tuntutan juga sudah saya penuhi. Lalu apa lagi yang diminta?” katanya.

Sudewo memastikan akan hadir dalam demonstrasi 13 Agustus mendatang dan berharap aksi tersebut berjalan damai tanpa adanya kepentingan politik atau tindakan anarkis. "Tanggal 13 itu aksi demo menjadi aksi damai kita tasyakuran 17 Agustusan dan hari jadi Kabupaten Pati. Supaya tidak menodai perayaan 17 Agustus dan tidak mengganggu iklim investasi. Investor datang tidak terganggu," pungkas Sudewo.

Scroll to Top