Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap menjadi ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai sepanjang tahun di Indonesia.
Pada tahun 2024, Indonesia mencatat rekor kasus DBD tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 242 ribu kasus dengan angka kematian mencapai 1.400 jiwa. Lonjakan kasus ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim yang memengaruhi siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue.
Meskipun terjadi penurunan kasus DBD di awal tahun 2025, dengan 38.000 kasus dan 182 kematian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Perubahan pola cuaca dan perilaku masyarakat menjadi faktor yang terus dipantau untuk mengantisipasi potensi peningkatan kasus.
Pemerintah Indonesia menargetkan nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Target ambisius ini akan dicapai melalui strategi pencegahan yang komprehensif, penanganan dini, dan inovasi pengobatan, termasuk penggunaan vaksin DBD. Dengan upaya bersama, Indonesia bertekad melindungi masyarakat dari ancaman mematikan virus dengue.