Banyak yang beranggapan bahwa mengurangi asupan garam adalah langkah utama untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Namun, benarkah demikian?
Faktanya, menurunkan konsumsi garam saja tidak cukup untuk mengatasi hipertensi. Lebih dari itu, menjaga pola makan bergizi seimbang jauh lebih krusial. Perbanyak konsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, alpukat, ubi, dan bayam. Sayuran dan buah-buahan ini juga kaya serat yang baik untuk kesehatan jantung dan membantu mengelola tekanan darah tinggi.
Selain garam, perhatikan juga asupan gula, lemak jahat, dan makanan olahan. Batasi konsumsi ketiga jenis makanan tersebut untuk membantu mengendalikan tekanan darah.
Gaya hidup secara keseluruhan juga memegang peranan penting. Kebiasaan minum, aktivitas fisik yang cukup, tidur yang berkualitas, serta pengelolaan stres yang baik sangat berpengaruh pada penurunan tekanan darah. Fokus pada olahraga rutin, tidur yang cukup, dan kelola stres dengan baik. Jika tekanan darah tetap tinggi, barulah pertimbangkan penggunaan obat-obatan.
Perlu diingat, yang perlu dibatasi oleh penderita hipertensi bukan hanya garam dapur, melainkan natrium. Natrium adalah komponen garam dapur (natrium klorida). Banyak yang tidak menyadari bahwa natrium tidak hanya terdapat dalam garam dapur, tetapi juga dalam makanan atau minuman alami, seperti susu dan bit. Selain itu, natrium juga terkandung dalam baking soda, baking powder, dan berbagai bahan aditif makanan atau minuman, seperti pengawet, penyedap, dan pewarna. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan tersebut.
Batas konsumsi natrium harian yang disarankan adalah maksimal 2.000 miligram (mg) atau setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram garam dapur.
Lalu, kenapa konsumsi garam tidak dihindari sepenuhnya? Karena tubuh manusia membutuhkan natrium dalam jumlah terbatas untuk berfungsi normal. Natrium dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan cairan, mendukung sistem saraf, dan mengatur tekanan darah.
Bagi sebagian orang, mengurangi konsumsi garam justru dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kondisi ini disebut sebagai inverse salt sensitivity. Seseorang dikatakan memiliki sensitivitas terhadap garam jika tekanan darahnya meningkat 5 poin atau lebih ketika mengurangi konsumsi garam.