iPhone 6s, ponsel yang dulunya sangat populer, kini telah resmi masuk dalam kategori "vintage" menurut kebijakan Apple. Status ini diberikan kepada iPhone yang penjualannya sudah dihentikan lebih dari lima tahun. Mengingat iPhone 6s dirilis pada tahun 2015, status "vintage" ini tentu memiliki konsekuensi bagi penggunanya saat ini.
Salah satu faktor yang membuat iPhone 6s begitu digemari adalah penjualannya yang fantastis. Tercatat, iPhone 6S dan 6S Plus berhasil terjual sebanyak 174 juta unit hingga tahun 2023. Tak heran jika masih banyak yang menggunakan ponsel ini hingga sekarang.
Lantas, apa saja risiko yang perlu dipertimbangkan jika masih setia menggunakan iPhone 6s?
Keterbatasan Suku Cadang
Meskipun Apple masih memberikan layanan perbaikan untuk perangkat "vintage", ketersediaan suku cadang sangat terbatas. Setelah tujuh tahun, perangkat "vintage" akan dikategorikan sebagai "obsolete" atau usang, dan tidak lagi mendapatkan layanan perbaikan resmi.
Tidak Ada Lagi Pembaruan iOS
iPhone 6s tidak lagi menerima pembaruan sistem operasi (iOS). iOS 15 adalah versi terakhir yang didukung. Akibatnya, fitur-fitur terbaru tidak dapat dinikmati. Bahkan, beberapa aplikasi mungkin tidak dapat digunakan karena tidak kompatibel dengan sistem operasi yang sudah ketinggalan zaman.
Daftar iPhone "Vintage" Apple Lainnya
Selain iPhone 6s, beberapa model iPhone lain juga masuk dalam daftar "vintage" Apple:
- iPhone 4 (8GB)
- iPhone 5
- iPhone 6s (16GB, 64GB, 128GB)
- iPhone 6s Plus
- iPhone SE
- iPhone 8 Red
- iPhone 8 Plus Red
- iPhone X iPhone XS Max