Penetrasi internet di Indonesia terus meroket, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kembali menyajikan data terbarunya melalui Survei Penetrasi Internet dan Perilaku Penggunaan Internet 2025. Salah satu sorotan utama adalah alokasi dana bulanan masyarakat untuk membeli kuota internet seluler.
Hasil survei mengungkap fakta menarik. Mayoritas warganet Indonesia, tepatnya 52,27%, merogoh kocek antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu setiap bulan demi terhubung ke dunia maya. Angka ini menunjukkan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, ada pula kelompok yang lebih hemat. Sekitar 34,52% responden mengaku hanya menghabiskan kurang dari Rp50 ribu per bulan untuk kuota internet. Sementara itu, sebagian kecil, 12,2%, rela mengeluarkan antara Rp101 ribu hingga Rp250 ribu setiap bulan. Pengguna yang menghabiskan lebih dari Rp250 ribu tergolong minoritas, hanya 1,02% dari total responden.
Lalu, siapa jawara di antara para penyedia layanan internet? Survei APJII juga menyoroti operator seluler yang paling banyak dipilih masyarakat. Telkomsel Group, yang mencakup Telkomsel, Simpati, dan By.U, masih memimpin pasar dengan pangsa pengguna mencapai 47,71%.
Di bawah Telkomsel Group, terdapat gabungan Indosat dan Tri (3) yang menjadi pilihan bagi 25,97% responden. XL Axiata dan Axis menyusul dengan pangsa pengguna 20,53%, sedangkan Smartfren digunakan oleh 5,79% responden.
Survei APJII ini melibatkan 8.700 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, memberikan gambaran representatif mengenai penggunaan internet di tanah air. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan memiliki margin of error sekitar 1,1%.
