Di tengah persaingan geopolitik yang semakin intens, China terus memacu inovasi teknologi militernya. Terbaru, mereka memperkenalkan "robot serigala" yang dilengkapi persenjataan canggih.
Stasiun televisi pemerintah China baru-baru ini memamerkan serangkaian video pendek yang menampilkan robot berkaki empat ini dalam latihan simulasi pertempuran. Robot serigala itu dipersenjatai dengan senapan dan beroperasi bersama dengan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Terlihat dalam video, robot-robot itu menavigasi medan berbukit secara terkoordinasi sementara tentara berlatih tembak-menembak tanpa amunisi. Ketika tentara PLA merunduk untuk menghindari tembakan imajiner, robot serigala terus bergerak maju tanpa ragu.
Robot serigala ini merupakan hasil pengembangan China North Industries Group Corporation. Berbeda dengan robot anjing yang lebih dulu ada, robot serigala dirancang khusus untuk pertempuran. Robot anjing umumnya digunakan untuk pengintaian karena kelincahan dan bobotnya yang ringan.
Baik robot anjing maupun serigala dikendalikan dari jarak jauh dan dibekali sistem LiDAR untuk memetakan lingkungan sekitar. Menurut media setempat, robot ini mampu menjelajahi berbagai medan dan melakukan serangan presisi hingga jarak 100 meter.
Pengembangan robot serigala ini sebenarnya sudah diumumkan sejak November 2024. Saat itu, media pemerintah menampilkan sekelompok robot berkaki empat yang membawa senapan serbu dan menembak target manekin di gurun.
Kini, terlihat bahwa pengembangan telah mencapai tahap akhir. Pasukan PLA sudah mulai berlatih menggunakan robot ini dalam skenario pertempuran.
Perkembangan ini semakin menegaskan kemajuan pesat China dalam bidang robotika. Dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah mengerahkan ratusan ribu robot industri.
Namun, China tidak sendirian dalam perlombaan ini. Prancis juga berinvestasi besar dalam teknologi tempur robotik dengan harapan membentuk pasukan robot pada tahun 2040. Meski demikian, skala kemampuan robotika Prancis jauh lebih kecil dibandingkan China.
Amerika Serikat juga tidak ketinggalan. Awal tahun ini, seorang pejabat Pentagon menyatakan bahwa mereka akan berinvestasi dalam robot pembunuh otonom. Tahun lalu, Angkatan Darat AS juga diketahui menguji robot anjing bersenjata di lokasi pengujian yang dirancang menyerupai lingkungan Timur Tengah.