Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengintensifkan ajakan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri. Caranya adalah dengan membiasakan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Langkah ini penting untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini.
Menurut Kepala Dinkes Tanjungpinang, pencegahan penyakit sangat bergantung pada perilaku individu. Ini didukung oleh lingkungan yang berkualitas, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan aturan yang mendukung gaya hidup sehat.
Data menunjukkan adanya peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) di Tanjungpinang dalam dua tahun terakhir. Hipertensi melonjak dari 25.319 kasus di tahun 2023 menjadi 42.367 kasus di tahun 2024. Sementara itu, diabetes melitus naik dari 4.292 kasus di tahun 2023 menjadi 4.580 kasus di tahun 2024.
Faktor utama pemicu kenaikan ini adalah gaya hidup yang kurang sehat. Ini termasuk minimnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, serta konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak. Kebiasaan buruk ini memicu perubahan fisiologis tubuh, seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, hingga obesitas.
Pemeriksaan kesehatan rutin adalah langkah krusial untuk deteksi dini. Peningkatan prevalensi PTM menjadi tantangan serius bagi sektor kesehatan daerah, bahkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, pengendalian PTM harus difokuskan pada pencegahan. Tujuannya adalah agar masyarakat sehat tidak berisiko tinggi atau mengalami komplikasi penyakit.
Diharapkan, kegiatan pengendalian penyakit prioritas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Dengan demikian, angka penyakit tidak menular dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat meningkat.
Kegiatan yang diadakan meliputi edukasi kesehatan, pemeriksaan mata, serta pemeriksaan faktor risiko PTM. Ini termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
