Jet Tempur Siluman F-35B Inggris Kembali Bermasalah, Mendarat Darurat di Jepang

Tokyo – Jet tempur siluman F-35B milik Inggris kembali mengalami masalah teknis dan harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Kagoshima, Jepang pada hari Minggu. Kejadian ini mengingatkan pada insiden serupa yang terjadi di Kerala, India, beberapa waktu lalu.

Pesawat canggih ini mengalami kendala saat pasukan Inggris terlibat dalam latihan gabungan bersama Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan militer Amerika Serikat. Latihan yang dimulai sejak tanggal 4 Agustus tersebut dijadwalkan berlangsung hingga hari Selasa, 12 Agustus 2025. Inggris sendiri mengerahkan gugus tugas tempur kapal induk ke wilayah Pasifik Barat sebagai bagian dari latihan ini.

Insiden ini menjadi sorotan, mengingat F-35B adalah jet tempur siluman mutakhir yang diproduksi oleh Lockheed Martin. Pesawat ini dikenal karena kemampuannya untuk melakukan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL).

Menurut informasi dari Bandara Kagoshima kepada Kyodo News, pendaratan darurat terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat akibat malfungsi pada jet tempur. Akibatnya, landasan pacu sempat ditutup selama kurang lebih 20 menit, menyebabkan penundaan beberapa penerbangan komersial. NHK melaporkan bahwa jet tempur yang bermasalah tersebut beroperasi dari kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Prince of Wales.

Ini adalah insiden kedua yang menimpa F-35B dalam kurun waktu kurang dari dua bulan. Sebelumnya, pada tanggal 14 Juni, sebuah F-35B Inggris yang juga beroperasi dari HMS Prince of Wales, melakukan pendaratan darurat di bandara Thiruvananthapuram, Kerala. Penyebabnya adalah kerusakan hidrolik yang membuat pesawat tersebut tidak dapat terbang selama lebih dari lima minggu.

Insiden serupa yang terjadi di India sebelumnya memicu berbagai reaksi, termasuk meme lucu dan bahkan menjadi objek wisata lokal.

Kejadian di Jepang ini pun tak luput dari perhatian media pemerintah Rusia dan China. Sputnik Rusia mengunggah komentar satir di akun X-nya, sementara Global Times milik pemerintah China menyindir kompleksitas sistem F-35B dan kebutuhan perawatan yang rumit. Global Times bahkan mengkritik kebijakan Inggris yang dinilai terlalu mengakomodasi kepentingan Amerika Serikat. Mereka juga mempertanyakan kemampuan operasional Angkatan Laut Inggris saat ini.

Scroll to Top