Meskipun sempat mengalami tekanan di awal tahun dan kuartal kedua, pasar modal Indonesia menunjukkan ketangguhannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa terdapat 13 perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di sisa tahun 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa nilai indikatif dari 13 perusahaan yang antre IPO tersebut mencapai Rp 16,65 triliun. Sebelumnya, di semester pertama tahun ini, sudah ada 16 perusahaan yang berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Mahendra, pasar modal memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi. Ia menekankan bahwa pencapaian ini membuktikan infrastruktur pasar modal Indonesia yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan baik terhadap gejolak eksternal.
Hingga 8 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.533,39, mencatatkan penguatan sebesar 6,41% year-to-date. Kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 9,88%, mencapai Rp 13.555 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia tetap solid dan memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan.