Ratusan Warga Cianjur Diduga Keracunan Massal Usai Santap Makanan dari Dua Sumber Berbeda

Cianjur, Jawa Barat, kembali digegerkan dengan kasus dugaan keracunan massal yang menimpa 176 orang. Kejadian ini terjadi pada Senin (21/4/2025) dan diduga bersumber dari dua peristiwa terpisah: program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan hidangan dalam acara hajatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur melaporkan bahwa korban terdiri dari 78 orang (guru dan siswa) yang mengonsumsi makanan MBG, serta 98 warga yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan hajatan di Kecamatan Mande.

"Total ada sekitar 176 orang yang mengalami keracunan dalam dua hari terakhir. Rinciannya, 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur, dan 98 warga Kecamatan Mande," ungkap perwakilan Dinkes Cianjur.

Mayoritas korban telah mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit, sementara sisanya dirawat di kediaman masing-masing. Menyikapi situasi genting ini, Dinkes Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan.

Dengan status KLB, seluruh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat dikerahkan untuk memantau kondisi korban secara intensif. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun turut serta dalam upaya penanggulangan. Sekretaris Daerah Jawa Barat menyatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Sebagai langkah cepat, Dinkes telah mengirimkan sampel makanan dari dapur MBG dan muntahan korban ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk diuji. Meski proses pemeriksaan laboratorium biasanya memakan waktu dua minggu, Dinkes telah mengajukan permintaan percepatan agar hasilnya dapat segera diketahui.

Saat ini, sebagian besar dari 176 korban telah diizinkan pulang setelah menjalani observasi medis selama enam jam. Pendataan terhadap seluruh siswa penerima makanan MBG dan warga yang hadir di hajatan terus dilakukan untuk memastikan semua korban mendapatkan penanganan yang komprehensif hingga pulih sepenuhnya.

Scroll to Top