Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada lima tokoh terkemuka dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI di Pusat Pendidikan Kopassus, Batujajar, Jawa Barat. Berikut adalah profil singkat kelima tokoh penerima penghargaan tersebut:
1. Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI dalam Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029, dilantik oleh Presiden Prabowo pada 21 Oktober 2024. Putra dari Letkol TNI (Purn) Haji Sjamsoeddin Koernia dan Hamdana ini lahir di Ujung Pandang, Makassar, pada 30 Oktober 1952.
Sepanjang kariernya, Sjafrie telah menduduki berbagai jabatan strategis, baik di bidang militer maupun sipil.
Militer
- Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)
- Dan Nanggala X Timor-Timur (1976)
- Dan Nanggala XXI Aceh (1987)
- Danyon 11
- Dantim Maleo Irian Jaya (1987)
- Satgas Kopassus Timor Timur (1990)
- Dangrup A Paspampres
- Danrem 061/Surya Kencana (1995)
- Kasgartap-1 Ibu kota (1996)
- Kasdam Jaya (1996)
- Pangdam Jaya (1997)
- Aster Kasum TNI (1998)
- Sahli Polhukam Panglima TNI (1998)
- Koorsahli Panglima TNI (2001)
- Kapuspen TNI (2002)
- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (2005)
Sipil
- Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2010-2014)
- Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan (2019-2024)
- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2024-sekarang).
Sjafrie juga menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputera Utama, Bintang Kartika Eka Pratama, Satyalancana Dharma Bantala, Satyalancana Kesetiaan, Satyalancana Raksaka Dharma, dan Master Parachutist Badge dari US Army.
2. Muhammad Herindra
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra juga menerima pangkat jenderal kehormatan bintang empat.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987 ini meraih predikat lulusan terbaik atau Adhi Makayasa.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BIN, Herindra adalah Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) sejak 23 Desember 2020.
Selama berdinas di TNI, Herindra pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI (2018-2020) dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2020).
3. Agus Sutomo
Agus Sutomo adalah perwira Angkatan Darat dengan pengalaman panjang di satuan elite. Ia lulus dari Akmil tahun 1984.
Agus pernah memimpin Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2011-2012) dan menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) (2012-2014).
Agus juga pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2017-2018). Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara.
4. Ali Sadikin
Ali Sadikin, yang dikenal sebagai ‘Bang Ali’, lahir di Sumedang, Jawa Barat, pada 7 Juli 1927 dan wafat di Singapura pada 20 Mei 2008. Ia adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dan prajurit TNI dari Korps Marinir.
Bang Ali adalah lulusan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) (sekarang Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang) pada tahun 1945. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Laut Indonesia (1963-1966) dan Menteri Koordinator Kompartemen Kemaritiman Indonesia (1964-1966).
Bang Ali dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 28 April 1966.
Selama menjabat sebagai gubernur, Bang Ali membuat berbagai kebijakan yang signifikan bagi pembangunan Jakarta, termasuk pembangunan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Proyek Senen, Taman Ria Monas, dan Kota Pluit.
5. Yunus Yosfiah
Jenderal TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan di era Presiden BJ Habibie (1998-1999). Ia dikenal karena terobosan besar dalam kebebasan pers, terutama melalui kebijakan pelonggaran Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP).
Yunus lahir di Rappang, Sulawesi Barat, pada 7 Agustus 1944. Lulus dari Akmil tahun 1965, ia menorehkan rekam jejak panjang dalam militer dan politik nasional.
Yunus pernah menjabat sebagai Kepala Staf Sosial Politik ABRI, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif), Pangdam II/Sriwijaya, Ketua Fraksi ABRI di MPR, dan Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara.
Pada tahun 2003-2007, Yunus menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009.