Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah kontroversial untuk membersihkan ibu kota Washington D.C. dari gelandangan. Trump mengklaim, peningkatan angka kriminalitas menjadi alasan utama dibalik kebijakan ini.
"Para tunawisma harus segera dipindahkan," tegas Trump melalui platform Truth Social, Senin (11/8/2025). Ia menjanjikan tempat penampungan, namun lokasinya "JAUH dari Ibu Kota."
Perintah ini merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya untuk mempermudah pemerintah kota dalam memindahkan populasi tunawisma. Trump menekankan bahwa tindakan ini akan dilakukan dengan cepat, serupa dengan penanganan masalah perbatasan.
"Semuanya akan terjadi sangat cepat, seperti di Perbatasan," tulisnya.
"Tidak akan ada lagi ‘Tuan Baik’. Kita ingin Ibu Kota KEMBALI," tambahnya.
Meskipun demikian, data dari Departemen Kehakiman AS menunjukkan bahwa tingkat kejahatan di Washington D.C. pada tahun 2024 mencapai titik terendah dalam tiga dekade terakhir. Kasus pembunuhan, perampokan, dan pembajakan mobil bersenjata dilaporkan mengalami penurunan.
Trump menjadwalkan konferensi pers untuk membahas "Kebersihan dan Renovasi Fisik Umum serta Kondisi Ibu Kota." Ia mengklaim bahwa Washington D.C. "dulu indah dan terawat dengan baik."
Menanggapi kebijakan ini, Wali Kota Washington D.C., Muriel Bowser, menyebut perbandingan kondisi kota dengan negara yang dilanda perang sebagai "hiperbolik dan keliru." Bowser juga menambahkan bahwa pemerintah federal dapat memberikan bantuan lebih besar kepada Distrik Columbia.