Kasus Langka: Nenek 80 Tahun di Korea Selatan Terdiagnosis HIV Tanpa Faktor Risiko Jelas

Sebuah kasus mengejutkan menggemparkan dunia medis di Korea Selatan. Seorang wanita lanjut usia berusia 80 tahun didiagnosis positif HIV, sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi pada kelompok usia ini, terutama tanpa riwayat faktor risiko yang lazim.

Wanita tersebut, yang telah hidup sendiri di pedesaan setelah suaminya meninggal lebih dari dua dekade lalu karena penyakit jantung, mengaku tidak pernah lagi melakukan aktivitas seksual sejak saat itu.

Virus HIV, penyebab sindrom imunodefisiensi, umumnya lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 20 hingga 40 tahun di Korea.

Diagnosis HIV pada wanita ini terungkap saat pemeriksaan darah rutin sebelum kemoterapi untuk limfoma yang dideritanya tahun lalu. Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah studi kasus di Clinical Case Reports.

Hingga kini, sumber penularan virus tersebut masih menjadi misteri. Meskipun mendiang suami wanita tersebut pernah menjalani berbagai prosedur medis dan tes selama perawatan penyakit jantungnya, keluarga memastikan bahwa suaminya tidak memiliki riwayat atau faktor risiko yang terkait dengan HIV, sehingga penularan dari dirinya sangat tidak mungkin.

Sebelum diagnosis limfoma, wanita tersebut tidak pernah dirawat di rumah sakit atau menjalani operasi besar. Ia juga tidak memiliki riwayat transfusi darah, penggunaan narkoba suntik, akupunktur, atau tato, yang umumnya menjadi jalur penularan HIV. Hasil tes HIV pada anak-anaknya juga menunjukkan hasil negatif.

Hipotesis Dokter

Tim dokter menduga bahwa wanita tersebut telah terinfeksi virus bertahun-tahun lalu melalui jalur yang belum teridentifikasi. Dugaan ini didasarkan pada viral load yang tinggi dan fungsi kekebalan tubuh yang relatif terjaga, yang tercermin dari jumlah sel CD4-nya.

Para ahli menekankan pentingnya peningkatan skrining HIV pada lansia. Mereka berpendapat bahwa anggapan keliru tentang kehidupan seksual lansia atau kurangnya kesadaran bahwa HIV dapat mempengaruhi kelompok usia ini, sering kali menjadi penghalang.

Saat ini, sebagian besar pedoman skrining HIV berfokus pada individu berusia 13 hingga 64 tahun. Tidak ada rekomendasi formal untuk pengujian pada orang dewasa yang lebih tua, dan data statistik mengenai kasus HIV pada orang berusia di atas 80 tahun pun sangat terbatas.

Scroll to Top