Kanker Ovarium: Pembunuh Senyap yang Mengintai Wanita

Kanker ovarium, dijuluki "silent killer," menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita. Penyakit ini sulit terdeteksi dini, seringkali baru diketahui pada stadium lanjut, sehingga harapan hidup penderitanya menjadi rendah. Kabar duka meninggalnya seorang tokoh publik akibat kanker ovarium pada tahun 2024 lalu, semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini.

Apa Itu Kanker Ovarium?

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali di dalam ovarium, membentuk tumor. Sel-sel ini dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan bagian tubuh lain jika tidak segera ditangani. Kanker ini tidak hanya menyerang wanita, tetapi juga laki-laki transgender dan individu non-biner yang terlahir sebagai perempuan.

Secara global, kanker ovarium menempati urutan ke-8 sebagai kanker paling umum pada wanita. Data menunjukkan sekitar 3,7% kasus dan 4,7% kematian akibat kanker pada tahun 2020 disebabkan oleh kanker ovarium.

Mengapa Sulit Terdeteksi?

Pada stadium awal, kanker ovarium jarang menunjukkan gejala yang jelas. Gejala yang ada pun seringkali disalahartikan sebagai penyakit ringan, seperti perut kembung, nyeri perut atau pinggul, sering merasa kenyang, atau peningkatan frekuensi buang air kecil.

Di Indonesia, kanker ovarium merupakan kanker ketiga yang paling sering menyerang wanita. Pada tahun 2020, tercatat 14.896 kasus dengan angka kematian mencapai 9.581 kasus.

Pencegahan: Gaya Hidup Sehat dan Tindakan Medis

Meningkatkan kesadaran diri adalah langkah awal terbaik dalam mencegah kanker ovarium. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  • Menjaga Pola Makan Sehat: Hindari makanan olahan dan perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang cukup membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Melahirkan dan Menyusui: Proses persalinan dan menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium.
  • Operasi Ginekologi: Beberapa prosedur bedah seperti ligasi tuba, histerektomi, atau pengangkatan ovarium dapat menjadi opsi pencegahan, tergantung pada kondisi kesehatan individu. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Kesimpulan

Kanker ovarium adalah ancaman nyata bagi wanita. Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan gaya hidup sehat, dan berkonsultasi dengan dokter mengenai opsi pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini. Ingatlah, mencintai diri sendiri adalah dengan menjaga kesehatan dan melakukan upaya pencegahan sejak dini.

Scroll to Top