Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Jerman secara resmi menghentikan seluruh pengiriman peralatan militer yang berpotensi digunakan di Gaza. Keputusan ini memperpanjang daftar negara yang telah menangguhkan penjualan senjata ke Israel, seiring meningkatnya kekhawatiran dunia atas dampak kemanusiaan akibat operasi militer di Jalur Gaza.
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengumumkan bahwa pemerintahannya tidak akan lagi menyetujui ekspor persenjataan apa pun yang mungkin digunakan di Jalur Gaza sampai waktu yang belum ditentukan.
"Dari pandangan pemerintah Jerman, intensifikasi tindakan militer oleh tentara Israel di Jalur Gaza, yang diputuskan oleh kabinet keamanan Israel, semakin mempersulit pencapaian tujuan-tujuan kemanusiaan," kata Merz.
Langkah Jerman ini mencerminkan tren global yang berkembang, di mana beberapa negara telah menerapkan penghentian sebagian atau seluruhnya ekspor senjata ke Israel sejak dimulainya operasi militer besar di Gaza.
Menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Amerika Serikat adalah pemasok senjata utama bagi Israel, menyumbang dua pertiga dari total penjualan. Jerman dan Italia berada di urutan kedua dan ketiga, dengan kontribusi masing-masing sekitar 30% dan 5% dari total ekspor senjata ke Israel dalam periode 2013-2023.