India Keraskan Sikap Terhadap Pakistan Pasca Serangan Mematikan di Kashmir

Jakarta, CNN Indonesia — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah serangan yang merenggut nyawa warga sipil di Kashmir. India mengambil serangkaian langkah diplomatik tegas sebagai respons atas insiden tersebut.

Salah satu tindakan utama adalah pengurangan signifikan jumlah staf diplomatik Pakistan di India. Sebagai balasan, India juga menarik sejumlah diplomatnya dari Islamabad.

Langkah signifikan lainnya adalah penutupan perbatasan darat utama antara kedua negara. Kebijakan ini diikuti dengan penangguhan perjanjian pengelolaan air yang vital bagi kedua negara.

Pemerintah India telah memerintahkan atase pertahanan Pakistan dan pejabat militer lainnya yang bertugas di New Delhi untuk meninggalkan India dalam waktu satu minggu. India juga menarik penasihat pertahanan, angkatan laut, dan udaranya dari Pakistan.

Warga negara Pakistan yang saat ini berada di India diperintahkan untuk segera kembali ke negara asal mereka. Lebih lanjut, India melarang warga Pakistan untuk melakukan perjalanan ke India menggunakan visa khusus.

Penyeberangan perbatasan Attari-Wagah, yang merupakan simbol persaingan kedua negara, akan ditutup dalam waktu dekat. Namun, warga yang memiliki dokumen perjalanan yang sah masih diperbolehkan untuk kembali sebelum tanggal 1 Mei.

Perjanjian Perairan Indus tahun 1960, yang mengatur pembagian air dari sungai-sungai Himalaya antara India dan Pakistan, juga ditangguhkan. Penangguhan ini akan berlaku hingga Pakistan secara meyakinkan menghentikan dukungannya terhadap terorisme lintas batas.

Perjanjian Perairan Indus memberikan India dan Pakistan hak atas sumber daya tenaga air dan irigasi dari tiga sungai Himalaya masing-masing. Meskipun perjanjian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah air yang muncul, perselisihan tetap sering terjadi.

Pakistan telah lama khawatir bahwa India, sebagai negara yang berada di bagian hulu sungai, dapat membatasi akses air mereka, yang berpotensi merugikan sektor pertanian Pakistan.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan puluhan orang di Kashmir. Wilayah ini telah lama menjadi tempat pemberontakan oleh kelompok-kelompok yang menginginkan kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. Baik India maupun Pakistan mengklaim wilayah Kashmir secara penuh.

Scroll to Top