Harga emas kembali mengalami guncangan. Menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), harga emas dunia mengalami penurunan tajam. Klarifikasi dari Presiden AS, Donald Trump, mengenai tidak adanya tarif untuk emas, nampaknya belum cukup untuk menopang harga.
Pada hari Senin (11 Agustus 2025), harga emas dunia anjlok sebesar 1,60%, mencapai level US$3.344,15 per troy ons. Penurunan ini menghapus keuntungan yang diraih emas selama dua hari sebelumnya. Level penutupan kemarin juga menjadi yang terendah sejak akhir Juli 2025.
Namun, pada perdagangan hari ini, Selasa (12 Agustus 2025) hingga pukul 06.47 WIB, harga emas di pasar spot menunjukkan sedikit penguatan, naik 0,13% ke posisi US$3.348,49 per troy ons.
Penurunan harga emas pada hari Senin dipicu oleh pernyataan Presiden Trump yang menepis isu pengenaan tarif pada emas batangan impor. Sebelumnya, pasar sempat bereaksi positif terhadap isu potensi tarif khusus untuk emas batangan yang diperdagangkan di AS.
Analis senior dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, berpendapat bahwa pasar mungkin menjadi sedikit bearish setelah ketidakpastian ini mereda. Menurutnya, pelaku pasar akan beralih fokus ke faktor lain, seperti prospek suku bunga yang lebih rendah di AS, yang justru berpotensi menguntungkan emas.
Fokus pasar kini tertuju pada rilis data harga konsumen AS pada hari Selasa, yang akan diikuti oleh data harga produsen pada hari Kamis. Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan berpotensi membuat The Federal Reserve (The Fed) menunda pemangkasan suku bunga yang diantisipasi pada bulan September. Hal ini dapat berdampak negatif pada harga emas.
Sebelumnya, laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan telah meningkatkan ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September.
Selain data ekonomi, negosiasi perdagangan juga menjadi sorotan menjelang tenggat waktu 12 Agustus yang ditetapkan oleh Presiden Trump untuk kesepakatan AS dengan China.
Sementara itu, Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 15 Agustus di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Secara historis, emas cenderung berkinerja baik selama periode ketidakpastian dan dalam lingkungan suku bunga rendah.