Kisah tentang Krypton, planet asal Superman, telah lama memicu rasa ingin tahu banyak orang. Planet ekstrasurya, yang mengorbit bintang selain Matahari, memang menjadi fokus utama dalam penelitian luar angkasa modern. Seiring dengan popularitas film seperti "Batman vs Superman: Dawn of Justice," pertanyaan tentang keberadaan Krypton atau planet serupa semakin santer terdengar.
Mengungkap Detail Planet Krypton
Krypton, dalam dunia Superman, digambarkan sebagai planet yang mirip Bumi, tetapi jauh lebih tua. Film "Man of Steel" bahkan menyebutkan usia Krypton sekitar 8,7 miliar tahun, dihuni oleh peradaban maju bernama Kryptonian.
Mengenali Bintang Induk Krypton: Rao
Langkah pertama dalam pencarian Krypton adalah mengidentifikasi bintang induknya. Berbeda dengan Matahari, bintang induk Krypton, bernama Rao, digambarkan berwarna kemerahan. Bintang merah terdiri dari tiga kelas utama: katai merah, raksasa merah, dan maharaksasa merah. Warna merah tersebut menandakan suhu permukaan yang lebih rendah dibandingkan Matahari, sekitar 3.200 derajat Celcius.
Bintang katai merah adalah jenis bintang yang paling umum di alam semesta, mencakup sekitar 75% dari bintang-bintang terdekat Tata Surya. Bintang jenis ini lebih kecil dari Matahari, dengan massa antara 7,5% hingga 50% dari massa Matahari. Sementara itu, Matahari kelak akan menjadi bintang raksasa merah saat kehabisan bahan bakar hidrogen. Bahkan, bintang maharaksasa merah bisa memiliki diameter yang melampaui orbit Saturnus. Dalam film "Man of Steel," Rao digambarkan sebagai bintang katai merah.
Perburuan Bintang Katai Merah dan Planet Mirip Bumi
Pada tahun 2012, astrofisikawan Neil deGrasse Tyson memilih bintang LHS 2520, sebuah bintang katai merah di rasi bintang Corvus, sebagai lokasi potensial bintang Rao. Namun, pencarian planet di sekitar bintang ini belum membuahkan hasil.
Para ilmuwan menggunakan metode radial velocity atau teknik Doppler untuk mencari planet mirip Bumi di sekitar bintang katai merah. Metode ini mengukur gerakan kecil bintang sebagai respons terhadap tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya. Data mengenai bintang LHS 2520 masih terbatas, diperoleh melalui instrumen High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS). Keterbatasan ini membuat penemuan baru sejauh ini hanya mencakup planet raksasa gas.
Kampanye Pale Red Dot dan Proyek Carmenes: Harapan Masa Depan
Meskipun sulit, para astronom terus menargetkan bintang katai merah dalam pencarian planet yang menyerupai Bumi. Kampanye Pale Red Dot adalah inisiatif internasional untuk mencari planet mirip Bumi di sekitar bintang Proxima Centauri. Proyek Carmenes juga meneliti sekitar 300 bintang katai merah selama tiga tahun ke depan.
Pencarian Krypton bukan hanya tentang menemukan planet yang mirip dengan rumah Superman, tetapi juga tentang membuka pintu bagi kemajuan teknologi ruang angkasa di masa depan. Harapannya, suatu hari nanti manusia dapat mengunjungi planet-planet tersebut dan memperluas pemahaman kita tentang alam semesta yang luas. Meskipun peluang untuk menemukan planet yang persis seperti Krypton sangat kecil, semangat penjelajahan terus membara.