Bank Indonesia Tegaskan Payment ID Bukan Alat Mata-Mata Transaksi Masyarakat

Bank Indonesia (BI) dengan tegas membantah kekhawatiran publik terkait Payment ID yang disebut-sebut akan memantau detail transaksi individu. BI memastikan bahwa Payment ID, yang saat ini masih dalam tahap uji coba, tidak akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.

"Tidak mungkin BI akan melacak siapa yang membeli sepatu atau kopi di kafe. Tujuan kami adalah untuk memahami pertumbuhan sektor industri seperti sepatu, perhotelan, restoran, dan kafe, bukan untuk mengawasi data pribadi," tegas Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI.

Ditegaskan pula bahwa narasi yang beredar seolah-olah BI ingin memata-matai transaksi masyarakat melalui Payment ID adalah tidak benar.

Payment ID justru ditujukan untuk mempermudah akses pendanaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Banyak UMKM kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank karena minimnya informasi mengenai usaha mereka.

"UMKM seringkali tidak dapat mengakses layanan perbankan karena bank kesulitan mengidentifikasi mereka, tidak ada credit rating, dan informasi yang terbatas. Dengan Payment ID, kita ingin membuka potensi ekonomi UMKM agar mereka dapat dikenali dan perbankan dapat mengakses data mereka," jelasnya.

Tujuan utama Payment ID adalah untuk memberikan perlindungan konsumen, keamanan transaksi, serta meningkatkan layanan dan potensi ekonomi bagi UMKM melalui akses pembiayaan yang lebih mudah.

Scroll to Top