Mengapa Israel Membunuh Jurnalis Al Jazeera di Gaza? 3 Alasan Mengejutkan Terungkap

Pembunuhan jurnalis Al Jazeera di Gaza oleh pasukan Israel menuai kecaman internasional. Seorang pengamat politik Israel, Ori Goldberg, menyebut tindakan tersebut sebagai "pembunuhan yang ditargetkan" dengan motivasi yang jelas. Berikut adalah tiga alasan yang mendasari tindakan kontroversial ini:

1. Menutup Akses Informasi Terkait Operasi Pencaplokan

Para jurnalis Al Jazeera dianggap sebagai harapan terakhir bagi dunia untuk mengetahui kebenaran tentang operasi Israel di Gaza. Dengan membunuh mereka, Israel berupaya mencegah liputan media yang independen dan objektif terkait operasi pencaplokan yang akan datang. Pembungkaman ini bertujuan untuk menyembunyikan fakta sebenarnya dari publik global.

2. Mengendalikan Narasi Global

Israel berusaha untuk mendominasi narasi yang beredar di media internasional. Selama 22 bulan terakhir, narasi yang didorong sebagian besar menyalahkan Hamas dan Palestina atas segala bentuk kekerasan, sementara tindakan Israel digambarkan secara pasif atau misterius. Dengan menyingkirkan jurnalis yang berpotensi menyajikan perspektif berbeda, Israel berharap dapat mempertahankan kendali atas opini publik dan menghindari pertanggungjawaban atas tindakan mereka.

3. Menuduh Media Menyebarkan Berita Palsu

Pelarangan akses bagi wartawan asing dan Israel ke Gaza memberi pemerintah Israel celah untuk menuduh media menyebarkan "berita palsu" mengenai kondisi di wilayah tersebut. Dengan membatasi peliputan langsung, pemerintah dapat dengan mudah membantah laporan yang tidak sesuai dengan narasi mereka, seperti yang ditunjukkan oleh tuduhan Perdana Menteri Israel terkait laporan kelaparan di Gaza. Jurnalis internasional telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung Israel terkait larangan ini, tetapi pengadilan menunda-nunda persidangan, memberikan perlindungan penuh kepada pemerintah.

Scroll to Top