Film ‘Superman’ garapan James Gunn menjadi pembuka babak baru bagi DC Universe (DCU), menandai era "Gods and Monsters" dengan sederet proyek film dan serial TV yang menjanjikan. Setelah mendapatkan sambutan positif dari kritikus, kini performa film di box office menjadi sorotan utama.
Baru-baru ini, seorang penggemar bertanya kepada Gunn melalui media sosial mengenai rumor yang beredar tentang target pendapatan ‘Superman’. "Orang-orang terus mengatakan ‘Superman’ harus meraup USD 650 juta atau Rp 10,5 triliun untuk balik modal dan untung. Benarkah?"
Gunn dengan tegas membantah klaim tersebut. Ia menyatakan, "Itu sama sekali tidak benar. Siapa pun yang mengatakan itu tidak mengerti bisnis perfilman, dan kami akan bodoh jika membuat film pertama dari sebuah waralaba harus menghasilkan sebanyak itu agar menguntungkan."
Hingga 10 Agustus, ‘Superman’ telah mengumpulkan USD 569,5 juta atau setara Rp 9,6 triliun di seluruh dunia. Angka ini, menurut standar industri, sudah sangat sukses. Secara umum, sebuah film dianggap impas jika menghasilkan 2,5 kali lipat dari anggaran produksinya, dan ‘Superman’ telah melampaui angka tersebut.
Perbandingan dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) tak terhindarkan dalam genre film superhero. Namun, penting untuk diingat bahwa ‘Superman’ memiliki peran yang sama dengan ‘Iron Man’ dan film-film awal MCU di Fase 1. Film ini membangun fondasi bagi masa depan DCU.
‘Superman’ juga menjadi film superhero terlaris tahun 2025, mengungguli ‘Thunderbolts*’ dan ‘Captain America: Brave New World’. ‘The Fantastic Four: First Steps’ baru saja tayang dua minggu lalu.
Pernyataan Gunn mencerminkan ekspektasi yang realistis dari DC Studios dan Warner Bros. Discovery. ‘Superman’ hanyalah permulaan dari perjalanan panjang. Publik kini menantikan kembalinya David Corenswet dalam peran Superman, dan berharap hal itu tidak akan memakan waktu lama. Dengan ‘Superman’ yang masih tayang di bioskop, waktu akan membuktikan seberapa tinggi angka box office akhirnya.