Ardio Raihansyah Taulany, putra pertama Andre Taulany, menyuarakan pendapatnya terkait gugatan cerai yang diajukan ayahnya terhadap Rien Wartia Trigina. Dio, sapaan akrabnya, merasa bahwa perpisahan ini sebenarnya tidak perlu terjadi.
Menurut Dio, hubungan kedua orang tuanya selama ini terjalin dengan baik. Permasalahan utama yang ia lihat hanyalah kurangnya intensitas komunikasi di antara mereka.
Kehadiran Dio dalam sidang perceraian yang digelar di Pengadilan Agama Tigaraksa pada Senin, 11 Agustus 2025, adalah atas inisiatifnya sendiri. Ia berharap dapat menjadi jembatan perdamaian bagi Andre dan Rien, serta menghentikan proses perceraian demi keutuhan keluarga.
"Aku ingin membantu mama dan papa untuk berdamai," ujarnya.
Dio menekankan bahwa tidak ada konflik besar yang melatarbelakangi keputusan untuk berpisah. Baik Andre maupun Rien, menurutnya, selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dan memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.
Ia berpendapat bahwa masalah komunikasi yang kurang intens masih bisa diatasi tanpa harus berujung pada perceraian. Dio berharap kedua orang tuanya dapat mengesampingkan ego dan memulai kembali hubungan dengan komunikasi yang lebih baik.
"Sebenarnya mereka baik-baik saja, tidak ada masalah apa-apa. Ini cuma urusan tidak berkomunikasi saja. Mungkin kalau mereka berkomunikasi, semua bisa baik," jelasnya.
Dio juga berharap majelis hakim dapat mempertimbangkan kembali gugatan cerai tersebut. Ia ingin proses perceraian dihentikan, sehingga memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berdialog dan mencari solusi alternatif yang lebih bijak.
Sebagai seorang anak, Dio meyakini bahwa setiap anak pasti menginginkan kedua orang tuanya tetap bersama, hidup bahagia, dan damai tanpa adanya perpisahan.
"Prinsip anak itu biasanya tidak mau ada yang cerai. Aku maunya papa dan mama itu happy dan damai. Jadi tolong gugatan ini bisa diberhentikan dulu. Mungkin ada cara lain," pungkasnya.