Pernyataan kontroversial Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Field Marshal Asim Munir, yang mengancam akan "menghancurkan setengah dunia" jika Pakistan terancam, menuai reaksi keras dari India dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir.
Mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional India, Pankaj Saran, mengecam ancaman tersebut sebagai "ceroboh dan berbahaya." Menurutnya, komentar Munir tidak mencerminkan seorang pemimpin militer yang percaya diri.
"Ini seperti pamer kekuatan militer yang gegabah. Dia terdengar seperti seseorang yang bermain api dan menyimpan dendam atau masalah mendalam dengan India," ujarnya.
Pernyataan Munir diungkapkan saat pertemuan komunitas Pakistan di Tampa, Florida.
"Kami adalah negara nuklir; jika kami merasa akan runtuh, kami akan menarik setengah dunia bersama kami," tegasnya.
Selain ancaman nuklir, Munir juga mengancam akan menghancurkan setiap bendungan yang dibangun India di Sungai Indus. Ancaman ini muncul setelah India menangguhkan perjanjian pembagian air sungai tersebut, menyusul serangan di Kashmir yang menewaskan sejumlah turis. India menuding Pakistan berada di balik serangan itu, namun Islamabad membantah.
Saran menduga Munir sengaja membuat pernyataan tersebut di Amerika Serikat untuk memberikan kesan dukungan dari Washington.
"Dia merasa cukup percaya diri untuk membuat pernyataan semacam itu di AS. Dukungan diam-diam yang mungkin diberikan Amerika menjadi pertanyaan di India," katanya.
"Tindakan ini tidak pantas dan tanpa provokasi. Penting bagi Amerika untuk memahami apa yang dia lakukan, karena ini tidak akan membantu kepentingan AS di kawasan maupun kepentingan India," tambahnya.