Film drama keluarga terbaru, "Andai Ibu Tak Menikah dengan Ayah," mengangkat tema yang relevan dengan realita sosial saat ini: fatherless. Film ini mengisahkan tentang ketidakhadiran ayah secara emosional dan peran dalam sebuah keluarga, yang dilihat dari sudut pandang tiga anak perempuan.
Sang penulis skenario mengungkapkan bahwa ide cerita ini muncul dari keresahan tentang kerapuhan keluarga akibat ketidakseimbangan peran orang tua. Film ini berfokus pada Alin, seorang mahasiswi yang harus kembali ke rumah dan menghadapi kenyataan pahit tentang keluarganya. Ayahnya jarang berada di rumah, sementara ibu dan kedua adiknya harus berjuang menghadapi kerasnya hidup.
Meskipun menggambarkan potret keluarga yang rapuh, film ini tidak bermaksud menghakimi figur ayah. Salah satu dialog penting dalam film, "Ayah kamu itu bukan orang jahat, dia cuma orang yang kalah," mencerminkan pandangan bahwa tidak ada karakter yang sepenuhnya jahat. Film ini lebih menampilkan potret kehidupan yang kompleks, di mana manusia tidak selalu berada dalam kategori hitam atau putih, melainkan abu-abu.
Istilah "kalah" di sini merujuk pada tekanan dan ekspektasi sosial yang dibebankan pada seorang ayah. Ayah diharapkan menjadi sosok yang kuat, yang menafkahi keluarga, dan memenuhi segala kebutuhan. Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, ayah merasa "kalah" oleh keadaan dan situasi.
Film ini menyoroti dampak kondisi tersebut pada seluruh anggota keluarga, terutama para perempuan. Di tengah potret "ayah yang kalah," film ini dengan jelas menonjolkan kekuatan seorang ibu. Ibu digambarkan sebagai pilar keluarga yang tak pernah menyerah, berjuang demi anak-anaknya, bahkan rela mengorbankan impiannya sendiri. Film ini ingin menekankan perjuangan seorang ibu, alih-alih merendahkan figur ayah.
"Andai Ibu Tak Menikah dengan Ayah" dijadwalkan tayang di bioskop pada 4 September 2025.