Performa lini belakang Manchester City di musim 2024/25 menuai kritik pedas. Jumlah gol yang bersarang di gawang mereka menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Untuk menambal lubang tersebut, seorang bek tengah tangguh menjadi incaran utama. Nama Marc Guehi mencuat sebagai solusi ideal.
Guehi, dalam tiga tahun terakhir, menjadi komoditas panas di Liga Primer Inggris. Crystal Palace selalu sukses menahan godaan klub-klub besar untuk merekrut kapten mereka. Kegigihan ini berbuah manis ketika Guehi memimpin Palace ke final Piala FA dan meraih trofi pertama mereka usai mengalahkan Manchester City di bulan Mei.
Kebahagiaan Guehi berlanjut saat mengangkat Community Shield bersama Palace usai mengalahkan Liverpool melalui adu penalti. Namun, momen itu bisa jadi penampilan terakhirnya berseragam The Eagles.
Liverpool diketahui telah melayangkan beberapa tawaran untuk Guehi, namun ditolak mentah-mentah. Ketua Crystal Palace, Steve Parish, akhirnya mengakui bahwa timnya mungkin harus merelakan kepergian Guehi untuk menghindari sang pemain hengkang secara gratis di akhir kontraknya. "Tentu saja kami harus mempertimbangkan itu. Pemain sekaliber dia pergi tanpa biaya, itu jelas merugikan kami," ujarnya.
Pernyataan Parish tersebut membuka pintu bagi Liverpool untuk kembali bernegosiasi. Namun, hal itu juga menjadi sinyal bagi klub lain, khususnya Manchester City, bahwa salah satu bek terbaik di Inggris, bahkan Eropa, kini tersedia di pasar transfer. Kehadiran Guehi dinilai mampu memperkokoh lini belakang The Cityzens dan menjadi penentu dalam perburuan gelar musim depan.