Pasar Keuangan RI Bergelora: IHSG Terbang Tinggi, Peluang ATH Semakin Dekat!

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa memukau, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat lebih dari 2% dan menembus level 7700. Momentum ini membuka peluang besar bagi IHSG untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH).

Kinerja positif ini didukung oleh sentimen global, terutama euforia di Wall Street setelah rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, prospek aliran modal asing yang berkelanjutan seiring dengan rebalancing indeks MSCI juga menjadi katalis positif bagi pasar.

Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melonjak 2,44% ke level 7791,69, mencatatkan penguatan harian terkuat sejak 29 April 2008. Level ini juga merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini, dan hanya membutuhkan kenaikan kurang dari 2% untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level 7900 yang pernah dicapai tahun lalu.

Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 7,08%, diikuti oleh utilitas (3,64%) dan finansial (3,54%). Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi motor utama penggerak IHSG, menyumbang 39,55 indeks poin setelah naik 6,3% ke level 4.050.

Selain BBRI, saham-saham bank besar lainnya seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga turut memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG.

Seiring dengan penguatan IHSG, investor asing juga kembali membanjiri pasar saham. Dalam sepekan terakhir, lebih dari Rp2 triliun dana asing masuk ke pasar saham, yang turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, pasar obligasi Indonesia juga tetap menjadi incaran investor, tercermin dari penurunan yield obligasi acuan tenor 10 tahun.

Di pasar saham AS, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi baru setelah laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Data inflasi AS terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 2,7% secara tahunan (YoY) pada Juli, lebih rendah dari perkiraan 2,8%. Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pun melonjak setelah rilis data ini.

Pasar saat ini memproyeksikan probabilitas 94% untuk pemangkasan suku bunga 25 bps oleh The Fed pada September.

Dengan sentimen positif dari global dan domestik, pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan tetap bergairah pada hari ini. Peluang IHSG untuk mencapai level 8000 semakin terbuka lebar, didukung oleh potensi inflow asing yang berkelanjutan, terutama di masa rebalancing indeks MSCI edisi Agustus tahun ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Hari Ini:

  • Inflasi AS Juli 2025: Laju inflasi AS yang sesuai ekspektasi membuka peluang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga.
  • Inflow Asing: Dana asing yang masif masuk ke pasar saham RI, didorong oleh aksi rebalancing MSCI edisi Agustus.
  • Rebalancing MSCI: Potensi dana yang masuk dari MSCI ke Indonesia diperkirakan mencapai net inflow US$ 1,15 miliar.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini:

  • PPI Jepang periode Juli 2025
  • Laporan perubahan stok minyak oleh EIA periode 8 Agustus 2025
  • Agenda korporasi dan ekonomi lainnya.

Dengan berbagai sentimen positif yang ada, pasar keuangan Indonesia berpotensi mencatatkan kinerja yang solid pada hari ini. Investor diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan bijak dan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Scroll to Top