IHSG Menggeliat Naik: Optimisme Pasar Berlanjut Menjelang HUT ke-80 RI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya pada hari ini, Rabu (13/8/2025), dengan melaju ke zona hijau. Pada pukul 09.10 WIB, indeks terpantau menguat 1% ke level 7.869,17.

Semangat investasi terlihat dari banyaknya saham yang mengalami kenaikan, dengan 318 saham menguat, berbanding 157 saham yang melemah, dan 476 saham stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,4 triliun dari 4 miliar saham yang diperdagangkan dalam 243.200 transaksi. Kinerja positif ini mendongkrak kapitalisasi pasar menjadi Rp 14.140 triliun.

Saham-saham yang menjadi incaran investor pagi ini antara lain TLKM, BBRI, BBCA, BMRI, dan AMMN. TLKM memimpin penguatan dengan kenaikan 6,6% ke level 3.390, melanjutkan tren positif sejak kemarin. Saham ini mencatatkan nilai transaksi tertinggi, mencapai Rp 312,8 miliar. BBRI menyusul dengan nilai transaksi Rp 261,8 miliar, juga mencatatkan kenaikan 0,5%. Sementara itu, BMRI naik 0,6% ke level 4.940 dengan nilai transaksi Rp 191,6 miliar.

Pergerakan positif IHSG hari ini merupakan kelanjutan dari tren penguatan kemarin, di mana indeks naik lebih dari 2% dan hampir mencapai level 7.800, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Kombinasi sentimen global dan faktor teknikal menjadi pendorong utama kenaikan ini. IHSG kini hanya perlu menguat kurang dari 2% lagi untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level 7.900 yang pernah dicapai tahun lalu.

Beberapa faktor fundamental mendukung optimisme pasar. Pertama, adanya penundaan kesepakatan penting selama 90 hari memberikan sentimen positif. Kedua, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed) semakin meningkat, meskipun data inflasi masih menjadi perhatian. Ketiga, arus modal asing diperkirakan terus masuk ke pasar saham.

Arus modal asing (capital inflow) yang signifikan, mencapai Rp2,20 triliun pada hari Selasa, menjadi indikasi kembalinya investor asing ke pasar saham. Ini merupakan inflow terbesar sejak 29 Juni.

Dari sisi teknikal, IHSG diperkirakan bergerak mixed to higher, didukung oleh indikator RSI yang berpotensi membentuk pola golden cross dan masih berada dalam fase uptrend. Sentimen geopolitik juga turut mempengaruhi, dengan rencana pertemuan antara Presiden AS dan Presiden Rusia di Alaska untuk membahas penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Selain itu, komitmen The Fed untuk menurunkan suku bunga dua kali tahun ini, masing-masing pada September dan Desember 2025, juga menjadi katalis positif.

Namun demikian, realisasi investasi yang didorong oleh pemerintah juga memegang peranan penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2%. Data inflasi AS periode Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan semakin membuka peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan depan.

Dengan berbagai faktor positif ini, langkah IHSG menuju level 8.000 menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia ke-80 semakin terbuka lebar, didukung oleh potensi inflow asing yang berlanjut, terutama di masa rebalancing indeks MSCI edisi Agustus tahun ini.

Scroll to Top