Jakarta – Pemerintah Norwegia mengambil langkah tegas dengan menarik investasi dari sebelas perusahaan Israel. Keputusan ini diambil setelah terungkapnya aliran dana investasi negara ke perusahaan mesin jet Israel, Bet Shemesh Engines Ltd (BSEL), pada periode 2023-2024.
Norges Bank Investment Management (NBIM), lembaga yang mengelola dana kekayaan negara Norwegia, menyatakan bahwa penarikan investasi ini merupakan respons terhadap situasi yang luar biasa.
"Krisis kemanusiaan yang parah terjadi di Gaza. Kami berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di negara yang terlibat konflik bersenjata," ungkap Nicolai Tangen, pimpinan NBIM, menyoroti alasan di balik keputusan tersebut. Tangen juga menambahkan bahwa kondisi di Tepi Barat dan Gaza semakin memburuk.
Dana kekayaan Norwegia, yang bersumber dari pendapatan ekspor energi yang besar, merupakan yang terbesar di dunia, dengan nilai mencapai US$1,9 triliun. Investasinya tersebar di berbagai negara.
Terungkapnya informasi bahwa dana tersebut dialirkan ke Bet Shemesh Engines Holdings, perusahaan Israel yang memproduksi komponen mesin untuk jet tempur Israel, mendorong Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store untuk meminta peninjauan oleh Menteri Keuangan dan mantan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
NBIM menginformasikan bahwa mereka telah berinvestasi di 61 perusahaan Israel pada paruh pertama tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 11 perusahaan tidak termasuk dalam "indeks acuan ekuitas" yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebagai tolok ukur kinerja dana kekayaan.
NBIM menyatakan bahwa sejak pekan lalu, mereka telah memutuskan untuk menjual semua investasi pada perusahaan Israel yang tidak termasuk dalam indeks acuan ekuitas secepat mungkin.
Lembaga tersebut menekankan bahwa mereka telah lama memberikan perhatian khusus pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perang dan konflik. Sejak tahun 2020, mereka telah berkomunikasi dengan lebih dari 60 perusahaan untuk membahas masalah ini, dengan 39 dialog terkait dengan situasi di Tepi Barat dan Gaza.
Pemantauan terhadap perusahaan-perusahaan Israel telah diperketat sejak musim gugur 2024, yang mengakibatkan penjualan investasi NBIM di beberapa perusahaan Israel.