Waspada! Kurangnya Kesadaran Keamanan Data Pribadi di Indonesia Terungkap

Di era digital yang serba cepat ini, perlindungan data pribadi saat online menjadi sangat penting. Kejahatan siber semakin meningkat, termasuk pencurian identitas, penyalahgunaan data pinjaman online, dan penipuan yang merugikan secara finansial dan emosional. Kebocoran data pribadi dapat menimbulkan konsekuensi serius, seringkali korban baru menyadari ketika sudah terlambat.

Survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dilakukan dari 10 April hingga 16 Juli 2025, memberikan gambaran yang menarik tentang bagaimana masyarakat Indonesia melindungi data pribadi mereka.

Hasil survei terhadap 8.700 responden di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa masih ada 20,61% yang mengakui tidak tahu atau belum melakukan apa pun untuk melindungi data mereka secara online. Ini mengindikasikan bahwa kesadaran akan pentingnya keamanan digital belum merata.

Bagi mereka yang telah mengambil langkah-langkah pencegahan, metode yang paling populer adalah menggunakan kata sandi yang kuat. Sebanyak 22,75% responden mengandalkan strategi ini, menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat akun lebih sulit diretas.

Selanjutnya, 22,23% responden mengatakan mereka selalu berhati-hati saat diminta memberikan data pribadi, seperti menghindari pengisian formulir online sembarangan atau memberikan nomor identitas kepada pihak yang tidak dikenal.

Mengubah kata sandi secara teratur dipraktikkan oleh 18,64% responden. Kebiasaan ini penting untuk mengurangi risiko jika kata sandi lama diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebagian kecil, 11,56%, memilih untuk hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi untuk menghindari malware atau pencurian data dari aplikasi ilegal. Sementara itu, 3,83% responden memperkuat perangkat mereka dengan antivirus sebagai lapisan perlindungan tambahan.

Data ini menunjukkan bahwa melindungi data pribadi bukan hanya sekadar perbincangan, tetapi kebiasaan yang perlu dikembangkan. Meskipun masih ada yang belum peduli atau tidak tahu caranya, lima langkah yang dilakukan oleh pengguna internet ini dapat menjadi inspirasi. Di dunia maya yang penuh risiko, sedikit kewaspadaan bisa menjadi penyelamat.

Scroll to Top