Dana Investasi Norwegia Untung Besar di Tengah Aksi Divestasi Israel

Dana investasi negara Norwegia mencatatkan keuntungan signifikan sebesar 698 miliar krone Norwegia (68,2 miliar dolar AS) pada semester pertama tahun ini. Pengumuman ini muncul setelah keputusan mereka untuk mengakhiri kerjasama dengan manajer aset Israel dan melakukan divestasi sebagian dari portofolionya terkait situasi di Gaza.

Menurut CEO Nicolai Tangen, kinerja pasar saham yang kuat, terutama di sektor keuangan, menjadi pendorong utama pengembalian dana sebesar 5,7 persen selama periode Januari-Juni. Dana investasi raksasa ini, dengan nilai mencapai 2 triliun dolar AS, merupakan yang terbesar di dunia.

Sebelumnya, dana investasi ini menuai kritik karena kepemilikan sahamnya di perusahaan Israel yang memasok komponen untuk pesawat tempur yang digunakan di Gaza. Menteri Keuangan Jens Stoltenberg menyatakan bahwa perang di Gaza bertentangan dengan hukum internasional dan menyebabkan penderitaan yang parah, sehingga wajar jika timbul pertanyaan mengenai investasi dana tersebut.

Sebagai tindak lanjut, dana tersebut telah menjual sahamnya di Bet Shemesh Engines Holdings, perusahaan Israel yang memproduksi suku cadang mesin untuk jet tempur yang digunakan dalam konflik di Gaza. Wakil CEO Trond Grande juga mengindikasikan rencana divestasi lebih lanjut dari perusahaan Israel lainnya sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan terkait situasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Selain itu, KLP, dana pensiun terbesar di Norwegia, telah mengeluarkan perusahaan teknologi Israel, NextVision, dari daftar investasinya. Alasan di balik keputusan ini adalah kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut memasok komponen untuk drone yang digunakan oleh militer Israel di Gaza. KLP menekankan bahwa pengecualian ini didorong oleh risiko yang tidak dapat diterima bahwa perusahaan tersebut berkontribusi, atau bertanggung jawab atas, pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dalam situasi perang atau konflik.

Sebelumnya, KLP juga telah menghentikan investasi di beberapa perusahaan lain karena keterkaitan mereka dengan tindakan Israel di Gaza dan pendudukan Tepi Barat. Pada tahun sebelumnya, mereka menghentikan investasi di Caterpillar Inc, produsen buldoser AS, karena risiko peralatan yang mereka jual ke Israel digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina. Pada tahun 2021, dana tersebut memutuskan hubungan dengan 16 perusahaan lain karena keterkaitan mereka dengan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Scroll to Top