Hingga akhir Juli 2025, Indonesia mencatat angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) yang memprihatinkan, mencapai kisaran 400 kasus. Data terbaru menunjukkan, Jawa Timur menjadi wilayah dengan jumlah kematian tertinggi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 28 Juli 2025, tercatat 398 jiwa meninggal dunia akibat DBD. Tingkat fatalitas kasus ini mencapai 0,42%, dengan total 95.018 kasus DBD di seluruh Indonesia.
Jawa Timur mencatat 84 kasus kematian, diikuti Jawa Barat dengan 83 kasus. Jawa Tengah mencatat 53 kasus kematian, sementara Riau dan Lampung masing-masing mencatat 21 kasus.
Kasus DBD terbanyak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Pulau Jawa masih menjadi pusat penyebaran DBD yang signifikan.
Keterlambatan penanganan menjadi faktor utama penyebab kematian akibat DBD. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih buruk.
Masyarakat diimbau untuk mengenali gejala DBD, seperti demam tinggi yang tidak merespon obat penurun panas, sakit kepala, nyeri sendi, ruam kulit, muntah terus-menerus, dan mimisan. Meskipun gejala ini mirip dengan penyakit lain, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat Indonesia adalah wilayah endemis DBD.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.