Empat astronot telah menyelesaikan misi mereka di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan kembali ke Bumi pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025. Kedatangan mereka mengakhiri penugasan selama lima bulan yang dimulai sejak bulan Maret.
Kapsul SpaceX yang membawa mereka melakukan pendaratan mulus dengan parasut di Samudera Pasifik, tepat di lepas pantai California Selatan, sehari setelah meninggalkan ISS. Kontrol Misi SpaceX menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat melalui radio.
Para astronot yang kembali meliputi Anne McClain dan Nichole Ayers dari NASA, Takuya Onishi dari Jepang, dan Kirill Peskov dari Rusia. Mereka bertugas menggantikan Butch Wilmore dan Suni Williams, dua astronot NASA yang sebelumnya terdampar di ISS akibat uji coba kapsul Starliner milik Boeing yang mengalami kendala.
Masalah teknis telah membuat Wilmore dan Williams tertahan di orbit selama lebih dari sembilan bulan dari jadwal semula. NASA akhirnya memutuskan untuk memulangkan kapsul Starliner tanpa awak dan memindahkan Wilmore serta Williams ke penerbangan SpaceX. Setelah kejadian tersebut, Wilmore resmi pensiun dari NASA.
Sebelum meninggalkan ISS pada hari Jumat, 8 Agustus 2025, McClain menyampaikan pesan tentang pentingnya kolaborasi global. Dia berharap misi mereka menjadi pengingat akan potensi yang dapat dicapai ketika manusia bekerja sama dan menjelajah bersama.
Setibanya di Houston, McClain berencana untuk beristirahat total, sementara rekan-rekannya menantikan mandi air panas dan menikmati hidangan burger.
Pendaratan ini menandai yang ketiga kalinya SpaceX melakukan pendaratan di Samudera Pasifik dengan awak di dalamnya. Ini juga merupakan pendaratan pertama bagi kru NASA di wilayah tersebut dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. SpaceX sebelumnya memindahkan lokasi pendaratan dari Florida ke pesisir California untuk mengurangi risiko jatuhnya puing di area berpenduduk.
NASA terakhir kali mengembalikan astronotnya dari luar angkasa melalui Samudera Pasifik pada misi Apollo-Soyuz 1975, yang menjadi simbol perdamaian antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa itu.