Film animasi "Merah Putih: One for All" akan segera menghiasi layar bioskop Tanah Air mulai 14 Agustus 2025. Namun, ada kabar mengejutkan, film ini hanya akan ditayangkan terbatas, hanya di 16 layar bioskop XXI dan Sam’s Studio.
Sutradara sekaligus produser eksekutif, Endiarto, mengungkapkan alasan di balik keterbatasan ini. Bukan strategi pemasaran khusus, melainkan karena keterbatasan anggaran produksi. Ia bahkan menyebut proyek ini digarap dengan modal yang sangat minim.
Keterbatasan dana ini berimbas pada beberapa aspek krusial, termasuk pembuatan Digital Cinema Package (DCP), yaitu file khusus untuk pemutaran di bioskop. Menurut Endiarto, ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan ucapan terima kasih, seperti biaya makan, penggandaan DCP, dan pencetakan poster.
Sejak awal, proyek ini memang mengandalkan gotong royong. Endiarto membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin membantu mewujudkan visinya tanpa patungan uang. Baginya, yang terpenting adalah kesediaan untuk bekerja sama dengan semangat yang sama.
Meski demikian, "Merah Putih: One for All" tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Trailer yang dirilis beberapa waktu lalu menuai beragam kritik, mulai dari desain karakter, latar, hingga kualitas audio yang dianggap kurang memadai. Beberapa penonton bahkan mempertanyakan ketelitian tim produksi karena menemukan detail yang kurang rapi.
Pantauan di situs 21cineplex menunjukkan bahwa film ini dijadwalkan tayang pada 14 Agustus 2025. Namun, hingga saat ini, tiket belum bisa dibeli, berbeda dengan film lain yang tayang di tanggal yang sama, seperti "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle".