Sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa impresif pada perdagangan kemarin, didorong oleh arus modal asing yang kembali membanjiri pasar saham tanah air.
Dalam periode 7 hingga 12 Agustus 2025, tiga raksasa perbankan pelat merah menjadi incaran investor asing, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Data menunjukkan, BBRI mencatatkan pembelian bersih (net buy) oleh investor asing sebesar Rp 1,08 triliun. Bank Mandiri menyusul dengan angka Rp 634,2 miliar. Sementara itu, BBNI mulai dilirik investor asing sejak 11 Agustus 2025, dengan catatan net buy sebesar Rp 31,6 miliar.
Kinerja positif ini tercermin pada pergerakan harga saham. BBRI memimpin penguatan dengan melonjak 6,3% ke level Rp 4.050. BMRI juga tak kalah impresif dengan kenaikan 4,03% ke Rp 4.910, diikuti BBNI yang menguat 3,81% ke Rp 4.360.
Optimisme terhadap saham perbankan diperkirakan akan terus berlanjut. Survei menunjukkan bahwa 37% manajer investasi global kini meningkatkan alokasi dana mereka ke saham pasar negara berkembang, level tertinggi sejak Februari 2023.
Sentimen positif ini didorong oleh prospek ekonomi Tiongkok yang menjanjikan dan pelemahan nilai tukar dolar AS. Kombinasi kedua faktor ini menjadi daya tarik utama bagi investor untuk berinvestasi di pasar negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang solid diyakini mampu meredam dampak negatif dari tensi perdagangan global.