Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga beras di pasaran. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mendesak Perum Bulog untuk mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pasalnya, jumlah beras murah yang tersalurkan saat ini masih jauh dari target yang ditetapkan.
Zulhas menekankan pentingnya Bulog untuk segera mengoptimalkan operasi pasar. Ia menjelaskan bahwa dari 1,3 juta ton beras SPHP yang disiapkan, baru tersalurkan 2.500 ton. Zulhas berharap percepatan penyaluran ini dapat dilakukan sebelum panen gadu tiba di bulan September.
Strategi penyaluran beras SPHP pun mengalami perubahan. Semula mengandalkan bazar pangan murah, pemerintah kini mengarahkan Bulog untuk memasukkan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional. Zulhas meyakini pasar merupakan instrumen yang efektif dalam tata niaga beras. Ia mengakui, berdasarkan pantauannya, beras SPHP belum menjangkau pasar secara optimal karena membutuhkan waktu.
Oleh karena itu, Zulhas meminta Bulog untuk meningkatkan volume penyaluran beras SPHP secara signifikan. Ia menargetkan penyaluran bisa ditingkatkan dari 2.500 ton per hari menjadi 10.000 ton per hari. Zulhas menekankan prioritas penyaluran di provinsi-provinsi besar seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.
Senada dengan Zulhas, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan kesepakatan untuk meningkatkan penyaluran beras murah. Ia menyebutkan bahwa penyaluran akan ditingkatkan secara bertahap dari 2.500 ton per hari menjadi 5.000 ton per hari.