Dilema Donnarumma di PSG: Antara Kekecewaan dan Peluang di Liga Inggris

Kiper Paris Saint-Germain (PSG), Gianluigi Donnarumma, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya setelah dicoret dari tim utama. Situasi ini memicu spekulasi tentang masa depannya, dengan Manchester City disebut-sebut tertarik untuk memboyongnya.

Melalui unggahan emosional di media sosial, Donnarumma menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rekan setim dan para penggemar PSG. Namun, ia tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya terhadap keputusan pelatih Luis Enrique yang menggantikannya dengan Lucas Chevalier. Donnarumma merasa tidak diberi kesempatan untuk berkontribusi pada kesuksesan tim, meskipun telah memberikan segalanya sejak hari pertama bergabung.

"Sejak awal kedatangan saya, saya telah memberikan segalanya untuk mendapatkan tempat sebagai penjaga gawang utama," ungkap Donnarumma. "Sayangnya, seseorang telah memutuskan bahwa saya tidak bisa lagi menjadi bagian dari tim."

Keputusan Enrique ini membuatnya sedih karena tidak dapat berpamitan langsung dengan para penggemar di Parc des Princes. Ia sangat menghargai dukungan dan kasih sayang yang telah diterimanya selama berada di PSG.

Sementara itu, Manchester United dikabarkan telah mundur dari perburuan Donnarumma dan memilih fokus pada opsi kiper muda. Hal ini membuka peluang bagi Manchester City, yang disebut-sebut menyukai gaya bermain Donnarumma dan mempertimbangkannya sebagai pengganti Ederson yang diminati klub lain.

Dengan kontrak Donnarumma di PSG yang akan berakhir pada 2026, Manchester City diyakini dapat menegosiasikan harga yang lebih terjangkau.

Agen Donnarumma, Enzo Raiola, mengisyaratkan kemungkinan kepindahan kliennya ke Liga Premier. Menurutnya, beberapa klub di Liga Premier mungkin mampu memenuhi tuntutan finansial PSG. "Kami akan mempertimbangkan solusi, mungkin di Liga Premier akan ada klub yang mampu membayar apa yang dibutuhkan," ujarnya.

Scroll to Top