Kantor Media Pemerintah Gaza mengumumkan bahwa Israel masih melarang masuknya lebih dari 430 jenis bahan makanan ke wilayah Gaza. Tindakan ini terus berlanjut meskipun Israel sempat mengizinkan sejumlah truk bantuan masuk bulan lalu, menyusul tekanan internasional yang kuat.
Daftar barang yang dilarang masuk sangat beragam, termasuk daging beku, ikan beku, berbagai jenis keju, produk susu, sayuran beku, serta buah-buahan. Ratusan barang lain yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang kelaparan dan menderita sakit juga masuk dalam daftar blokade.
Pelonggaran sebagian pembatasan yang diumumkan pada 27 Juli lalu ternyata belum mencabut sepenuhnya larangan luas terhadap makanan dan barang-barang esensial lainnya. Situasi ini semakin memperparah krisis kemanusiaan di Gaza.
Selain menghalangi bantuan, Israel juga dituduh sengaja menargetkan sumber makanan. Sebanyak 44 gudang makanan dibom, mengakibatkan puluhan pekerja tewas. Selain itu, 57 pusat distribusi makanan juga menjadi sasaran serangan bom. Tindakan ini semakin menyulitkan upaya penyediaan makanan bagi warga Gaza.
Kantor media Gaza juga menuduh COGAT, badan militer Israel yang bertugas melaporkan pengiriman bantuan ke Gaza, melakukan upaya untuk menutupi kejahatan kelaparan sistematis yang dilakukan terhadap penduduk Jalur Gaza, sebuah fakta yang telah didokumentasikan secara internasional.