Patricia Arstuti Pramesti Putri, atau akrab disapa Asti, muncul sebagai sosok inspiratif di tengah gempuran konten yang mengejar tren. Berbeda dari yang lain, kreator muda ini memilih jalur unik: melestarikan budaya Indonesia melalui platform media sosial.
Mahasiswi Magister Komunikasi Politik Universitas Indonesia ini dikenal dengan kecintaannya pada kebaya dan keterlibatannya dalam berbagai proyek kebudayaan. Dedikasinya mengantarkannya menjadi Ambassador Solo International Performing Arts (SIPA) 2025.
Asti memulai perjalanannya dari hal sederhana saat menjadi mahasiswa. Ia membuat konten tentang kecantikan, fesyen, dan kesehariannya. Respon positif dari para pengikutnya yang sebaya mendorongnya untuk mengembangkan konten yang lebih beragam dan berkualitas.
Kariernya di dunia digital berkembang pesat, kini ia memiliki puluhan ribu pengikut di Instagram. Asti juga dikenal karena keberaniannya membahas isu-isu sensitif, menjadikannya teman diskusi yang menarik bagi banyak netizen. Ia sering membahas isu-isu seputar quarter-life crisis dan pentingnya membangun personal branding yang autentik. Keterbukaannya menuai apresiasi karena kejujurannya.
Tentu saja, perjalanan ini tak selalu mulus. Industri digital yang dinamis menuntut kreativitas dan kemampuan untuk tetap relevan tanpa kehilangan jati diri.
Namun, perempuan kelahiran Jakarta, 2 September 2001 ini, tetap teguh pada nilai-nilai yang ditanamkan dalam dirinya, terutama nilai-nilai budaya Jawa yang ia serap dari keluarganya. Ia bahkan tak ragu menolak proyek yang tidak selaras dengan personal branding-nya. Baginya, keselarasan antara pekerjaan dan nilai-nilai pribadi sangat penting. Ia juga menciptakan ruang pribadi untuk menjaga kesehatan mental dan energi.
Ke depannya, Asti membuka diri untuk mengeksplorasi berbagai bidang, mulai dari bisnis, olahraga, hingga hal-hal baru lainnya. Selama sejalan dengan nilai-nilai dan passion-nya, ia siap keluar dari zona nyaman dan melihat sejauh mana ia bisa berkembang.