Patricia Schuldtz, nama yang tak asing di dunia hiburan malam, baru-baru ini menjadi sorotan setelah dilamar oleh Darma Mangkuluhur Hutomo, putra dari Tommy Soeharto. Dikenal sebagai DJ Patricia Schuldtz, ia dianggap sebagai salah satu pelopor female DJ di Indonesia, meskipun ia sendiri merendah dan menyebut keberhasilannya berkat dukungan tim dan kesempatan yang tepat, terutama pertemuannya dengan DJ Riri.
Selain berkiprah di dunia musik, Patricia juga aktif dalam proyek kreatif Suarapelago, sebuah vlog musik dan perjalanan yang ia gagas bersama Callista Nadya Moenita (C.N.M) di masa pandemi Covid-19. Proyek ini bahkan melibatkan Darma sebagai co-founder.
Namun, di balik gemerlap dunia DJ dan kecintaannya pada musik, Patricia memiliki sisi lain yang tak banyak diketahui publik. Ia ternyata juga seorang pengusaha kuliner yang meneruskan tradisi keluarga dengan membuka warung bakmi bersama kakak laki-lakinya.
"Aku tuh sehari-hari jual bakmi guys," ungkap Patricia. "Orang tahunya gue nge-dj, padahal setiap hari gue jam 06.00 pagi udah buka toko bakmi," tambahnya.
Usaha bakmi yang ia kelola merupakan cabang dari usaha legendaris milik neneknya, Bakmi Apo, yang telah berdiri sejak tahun 1960. Bakmi Apo, yang dikenal dengan bakmi karet khasnya, awalnya berlokasi di Jalan Samanhudi, Pasar Baru, Sawah Besar. Resepnya diwariskan dari generasi ke generasi, dan Patricia melanjutkan tradisi tersebut dengan membuka cabang di Cinere atas dorongan mendiang ayahnya, Dr. Soenarjo Hadi. Nama "Apo" sendiri berarti "Nenek" dalam bahasa China, sebagai penghormatan kepada pendiri usaha bakmi legendaris ini.