Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini melakukan kunjungan ke galangan kapal Wison New Energies di Nantong, China, guna meninjau perkembangan pembangunan fasilitas Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) atau LNG terapung yang diproyeksikan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Fasilitas ini nantinya akan beroperasi di Fakfak, Papua Barat.
Ditargetkan rampung pada kuartal I 2027, FLNG ini direncanakan mulai berproduksi pada kuartal II hingga III tahun yang sama. Kapal LNG terapung raksasa ini akan memproses gas dari Lapangan Asap Kido Merah (AKM) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, yang dikelola oleh Genting Oil Kasuri. Kapasitas produksinya mencapai 1,2 juta metrik ton LNG per tahun, dengan investasi senilai US$963 juta atau sekitar Rp15,6 triliun.
"Fasilitas LNG Terapung ini diharapkan selesai di awal 2027, dan akan memulai produksi di Papua Barat beberapa bulan setelahnya," ungkap Menteri Bahlil.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi sebelumnya ke lapangan AKM pada Juni 2025. Kala itu, Bahlil menekankan pentingnya validasi progres pembangunan fasilitas FLNG yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di Indonesia.
"Ini akan menjadi floating LNG terbesar di Indonesia, dan dilaporkan sebagai yang kesembilan di dunia. Namun, kami akan tetap memvalidasi progresnya dengan mengirimkan tim ke pabrik di China untuk memastikan pengerjaannya," tegas Bahlil.
Pembangunan FLNG ini merupakan hasil kesepakatan yang ditandatangani pada Juni 2024 antara Genting Group melalui PT Layar Nusantara Gas, dan Wison New Energies. FLNG ini akan menerima pasokan gas dari proyek AKM, yang diproyeksikan menghasilkan 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) mulai tahun 2027.
Wison Nantong Yard, yang beroperasi sejak 2006, merupakan fasilitas galangan kapal yang mengkhususkan diri dalam pembangunan struktur terapung seperti hull Floating LNG dan tangki SPB (Self-supporting Prismatic Type B). Mereka juga menyediakan layanan EPCIC (Engineering, Procurement, Construction, Installation, Commissioning). Dengan kapasitas produksi hingga lima unit per tahun, Nantong Yard mampu merakit FLNG, kapal pengangkut LNG, FSRP (Floating Storage Regasification Power barge), serta mengekspor modul dan tangki besar secara massal.