IHSG Menggeliat, Rupiah Perkasa: Sentimen Pasar Hari Ini (14 Agustus 2025)

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa gemilang pada hari Rabu, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir menembus rekor tertinggi dan rupiah yang menguat terhadap dolar AS. Optimisme diharapkan berlanjut pada perdagangan hari ini.

IHSG ditutup pada level 7.892,11, melonjak 1,30% dan melanjutkan tren positif selama empat hari berturut-turut. Ambang batas rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) yang pernah dicapai pada 19 September 2024 di level 7.905,39 semakin dekat.

Transaksi perdagangan sangat aktif dengan nilai mencapai Rp21,07 triliun, melibatkan 36,83 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 2,19 juta kali. Mayoritas saham, sebanyak 346, mengalami kenaikan, sementara 280 saham melemah dan 173 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp14,23 kuadriliun.

Saham-saham unggulan (blue chip) dan milik konglomerat menjadi penggerak utama indeks. Hampir semua sektor perdagangan menguat, dipimpin oleh sektor teknologi, kesehatan, dan energi. Sektor industri dan properti mengalami koreksi.

Saham PT DCI Indonesia (DCII) kembali menjadi sorotan setelah suspensinya dicabut dan masuk ke papan pemantauan khusus, berkontribusi 30 poin indeks setelah melonjak 10% ke Rp306.075 per saham. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga naik signifikan, sebesar 5,66% ke Rp3.360 per saham, menyumbang 20,51 poin indeks.

Emiten lainnya seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Astra International Tbk (ASII) juga mencatat kenaikan yang signifikan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turut menjadi penopang IHSG.

Kenaikan IHSG didorong oleh kembalinya investor asing ke pasar, dengan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp1,49 triliun di seluruh pasar. Akumulasi asing selama seminggu terakhir hampir mencapai Rp2 triliun.

Rupiah juga menguat terhadap dolar AS, ditutup menguat 0,55% ke Rp16.190/US$, level terkuat sejak 4 Juli 2025. Penguatan rupiah didorong oleh pelemahan indeks dolar AS (DXY) akibat data inflasi AS periode Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan, yang meningkatkan harapan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Di dalam negeri, hasil lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang sukses juga memberikan sentimen positif bagi rupiah.

Bursa Wall Street juga mencatat rekor tertinggi, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

Sentimen Pasar Hari Ini

Fokus pasar hari ini tertuju pada data ekonomi AS, termasuk inflasi harga produsen dan klaim pengangguran mingguan. Dari dalam negeri, euforia menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 turut mewarnai optimisme pasar.

Data Penting yang Perlu Diperhatikan:

  • Indeks Harga Produsen (IHP) AS: Inflasi grosir yang stabil pada bulan Juni memberikan sinyal beragam mengenai potensi kenaikan inflasi di masa depan.
  • Klaim Pengangguran Mingguan AS: Pasar memproyeksikan peningkatan klaim pengangguran, yang dapat menjadi sentimen positif untuk prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Aliran Dana Asing ke IHSG: Investor asing terus memburu saham-saham unggulan di pasar saham Indonesia.
  • Anggaran Perlindungan Sosial: Pemerintah meningkatkan anggaran untuk belanja pemerintah pusat yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Agenda Hari Ini:

  • Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait penyediaan perumahan bagi karyawan dan pekerja.
  • Talk show INDEF mengenai peran think tank dalam pembangunan ekonomi dan akselerasi kebijakan industri hijau.
  • Pidato pejabat The Fed: Goolsbee dan Bostic.
  • Rilis data Inflasi Harga Produsen AS periode Juli 2025.
  • Rilis data Klaim pengangguran mingguan AS.
  • Ex date dividen PTPS dan PPGL.
  • Hari terakhir perdagangan waran BBNI di harga Rp4451.
  • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) FILM, TAPG, dan SAMF.

Investor perlu mencermati berbagai sentimen dan data ekonomi yang akan dirilis hari ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Scroll to Top