Pasar berjangka minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan akan mengalami volatilitas pada minggu mendatang. Pergerakan harga diprediksi akan hati-hati dan terbatas dalam rentang sempit, dipengaruhi oleh berbagai sinyal pasar dan ketidakpastian ekonomi global.
Analis pasar memperkirakan harga CPO akan bergerak antara Rp 3.800 hingga Rp 4.000 per ton. Terkait penerapan tarif, belum terlihat dampak signifikan pada harga CPO. Bahkan, kinerja harga CPO terbilang cukup stabil dibandingkan dengan pasar saham.
Laporan terbaru Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan peningkatan stok CPO menjadi sekitar 1,562 juta metrik ton. Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan CPO yang cukup besar.
Dari sisi permintaan, kebutuhan CPO dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Pakistan, kawasan Timur Tengah, dan Uni Eropa terpantau stabil.
Namun, trader lain memperkiriksi harga CPO cenderung melemah pada minggu depan, bergerak dalam kisaran Rp 4.050 hingga Rp 4.250 per ton. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian yang masih membayangi hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.