Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, Ditahan Atas Kasus Manipulasi Saham dan Suap

Jakarta – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, kini mendekam di balik jeruji besi atas serangkaian tuduhan serius, termasuk manipulasi saham dan praktik penyuapan. Penahanan ini menjadi babak baru dalam pusaran kontroversi yang melibatkan dirinya.

Kim adalah istri dari mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, yang sebelumnya telah dijebloskan ke penjara setelah proses pemakzulan menyusul kontroversi pemberlakuan darurat militer pada Desember tahun lalu.

Dalam persidangan yang berlangsung selama empat jam di Seoul, Kim membantah semua dakwaan yang dialamatkan kepadanya. Namun, hakim memutuskan untuk mengeluarkan surat perintah penahanan, mengkhawatirkan potensi penghilangan barang bukti.

Kasus ini mencoreng sejarah Korea Selatan, menandai pertama kalinya seorang mantan presiden dan mantan ibu negara sama-sama mendekam di penjara.

Tuduhan Serius dan Permohonan Maaf

Suami Kim, Yoon Suk Yeol, diadili atas dugaan kegagalan dalam penerapan darurat militer yang berujung pada aturan militer selama enam jam pada Desember 2024, memicu gelombang demonstrasi dan kekacauan di seluruh negeri.

Kim, kini berusia 52 tahun, menghadapi beragam tuduhan berat, termasuk keterlibatannya dalam manipulasi harga saham yang melibatkan Deutsche Motors dan penerimaan tas mewah sebagai gratifikasi.

Selain itu, Kim dituduh melakukan intervensi dalam nominasi kandidat untuk pemilihan sela parlemen pada tahun 2022 dan pemilihan umum tahun lalu.

"Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah meskipun saya bukan orang penting," kata Kim kepada awak media saat tiba di pengadilan.

Jaksa penuntut menduga Kim meraup keuntungan lebih dari 800 juta won (sekitar Rp9,3 miliar) melalui partisipasinya dalam skema manipulasi harga saham Deutsch Motors, sebuah dealer BMW di Korea Selatan.

Dakwaan lain meliputi penyuapan terkait sponsor melalui perusahaan miliknya, Covana Contents, serta keterlibatan dalam perubahan rute Jalan Tol Seoul-Yangpyeong dan proses persetujuan untuk Distrik Yangpyeong Gongheung. Total, ia menghadapi 16 tuduhan terpisah.

Gaya Hidup Mewah dan Kontroversi yang Menyertai

Kim telah menjadi sorotan media bahkan sebelum suaminya terjun ke dunia politik. Ia menjalankan perusahaan perencanaan pameran seni bernama Covana Contents, yang telah mengkurasi berbagai pameran seni.

Minatnya pada seni, filsafat, dan spiritualitas seringkali disorot dalam wawancara dan acara publik, menyoroti latar belakangnya yang kontras dengan ibu negara sebelumnya.

Tidak seperti pendahulunya, yang umumnya berprofesi sebagai profesor, guru, atau aktivis sipil, Kim adalah seorang pengusaha. Gaya berpakaiannya yang khas juga menarik perhatian publik.

Sebelum resmi menjabat sebagai ibu negara, ia kerap membuat pernyataan publik. Ia juga menjalin hubungan baik dengan industri seni dan media.

Namun, kontroversi terus membayangi. Menjelang pemilihan presiden 2021, Kim dituduh memalsukan kualifikasi dan penghargaan dalam lamarannya ke berbagai universitas dan perusahaan.

Kemudian, ia menyampaikan permintaan maaf atas apa yang ia sebut sebagai "pernyataan berlebihan" dalam resume-nya. Ia juga berjanji akan "berfokus hanya pada perannya sebagai istri presiden" jika suaminya terpilih.

Aktivitas resminya sebagai ibu negara tetap menuai kritik, termasuk tuduhan terkait protokol luar negeri yang tidak lazim, personel tidak resmi, dan penerimaan barang mewah.

Contohnya, debutnya di panggung diplomatik pada pertemuan puncak NATO di Madrid pada Juni 2022, ketika ia melakukan sejumlah kegiatan solo tanpa pemberitahuan atau penjadwalan resmi, memicu perdebatan tentang transparansi dan kesesuaian peran ibu negara di kancah internasional.

Sebuah video yang menunjukkan Kim menerima tas mewah dari seseorang di kantornya pada September 2022 juga menjadi sorotan publik. Kelompok masyarakat sipil melaporkan kejadian tersebut kepada jaksa, mengutip potensi pelanggaran Undang-Undang Anti-Korupsi.

Insiden ini menjadi salah satu dari 16 tuduhan yang sedang diselidiki. Bergantung pada kesaksian Kim, penyelidikan ini berpotensi menjerat tokoh-tokoh kunci, termasuk mantan Presiden Yoon.

Jejak Rekam Mantan Ibu Negara Lainnya

Kim bukan ibu negara pertama yang menghadapi pemeriksaan jaksa. Beberapa pendahulunya juga pernah menghadapi tuduhan serupa, namun kasus Kim menjadi sorotan karena penahanannya.

Scroll to Top