Puskesmas Dukuh, Kota Pekalongan, mencatatkan prestasi gemilang dengan nihilnya kasus kematian ibu dan bayi hingga awal Agustus 2025. Pencapaian ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh tenaga medis untuk mempertahankan rekor positif tersebut hingga penghujung tahun.
"Kami berupaya semaksimal mungkin agar angka kematian ibu dan bayi tetap nol hingga akhir tahun," ungkap Reny Dwi Itasari, Koordinator Bidan Puskesmas Dukuh.
Untuk mencapai target zero kematian, Puskesmas Dukuh meningkatkan koordinasi antara tenaga kesehatan dan dokter. Tim medis proaktif melakukan kunjungan rumah, terutama bagi pasien dengan risiko tinggi, sehingga meminimalkan kebutuhan pasien untuk datang ke puskesmas. Kunjungan rumah rutin dilakukan setiap Sabtu untuk pemantauan intensif.
Selain itu, sosialisasi kesehatan dilakukan secara berkala melalui kelas ibu hamil. Materi yang disampaikan meliputi informasi penting mengenai perdarahan, penyebab kematian ibu, serta langkah-langkah pencegahan komplikasi. Pertemuan ini diadakan setiap bulan.
Reny menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin di fasilitas kesehatan. Pemeriksaan laboratorium disarankan minimal tiga kali selama masa kehamilan. Jika ditemukan anemia, pemeriksaan dapat diulang dalam waktu satu bulan.
Setelah persalinan, bayi wajib diperiksa di fasilitas kesehatan dalam waktu satu minggu setelah kelahiran. Tujuannya adalah untuk memastikan imunisasi Hepatitis B dosis pertama (HB0) telah diberikan, memeriksa kondisi tali pusat guna mencegah infeksi, serta memantau berat badan dan aktivitas menyusu bayi.
"Kita juga memantau berat badan bayi, keaktifan menyusu, dan memastikan teknik menyusui sudah benar, produksi ASI cukup, serta durasi menyusu ideal," jelasnya.
Berkaca pada tahun sebelumnya yang mencatat satu kasus kematian ibu dan nihil kematian bayi, Puskesmas Dukuh optimis dapat terus mempertahankan target nol kematian ibu dan bayi hingga akhir tahun. Upaya ini dilakukan demi mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.